Musim Kebakaran
Thursday, October 18, 2007
Jika ada yang bertanya-tanya sedang musim apa di Jakarta sekarang, maka jawabannya yang paling pas adalah: musim kebakaran.
Hampir setiap hari ada saja kebakaran di ibukota sini. Situs resmi pemadam kebakaran DKI Jakarta memuat 18 berita kebakaran dalam kurun waktu 1 s/d 17 Oktober 2007 (mohon koreksi jika salah).
Bagi wartawan baru seperti saya, ini bukannya enak.
Pada hari Selasa (16/10) yang lalu, saya ceritanya dapat tugas meliput kawasan Cilincing, Jakarta Utara, di mana 700 lebih rumah terbakar sehari sebelumnya. Pagi-pagi dari kantor saya naik angkot ke Tanah Abang. Eh dalam perjalanan, persis di seberang Museum Tekstil, kok banyak orang tegak-tegak?
Ternyata semalam ada kebakaran dan mereka ini sedang menonton sisanya. Asap tipis masih mengepul dari puing-puing reruntuhan rumah – yang dikais-kais para korban untuk mencari barang berharga yang mungkin ada.
Akhirnya saya turun angkot untuk mengambil gambar dan wawancara, setelah itu baru lanjut ke Cilincing.
Dan ini bukannya enak. Kadang saya berpikir apa gunanya wartawan bagi korban kebakaran. Kita datang, berkeliling, wawancara, ambil gambar, lalu pulang. Tapi mereka masih saja tak punya rumah tuh.
Ada yang sedang tidur saat kebakaran berawal. Ada yang sedang ambil wudhu setelah menonton sinetron Aisyah di RCTI. Ada yang menyangka suara “kretek-kretek” dari kayu yang terbakar sebagai suara hujan. Tapi semuanya menyiratkan perasaan yang sama: terkejut dan terpukul.
Menggali cerita dari korban kebakaran ibarat mengorek luka yang belum kering.
Mereka tak terlalu ingin mengingat-ingat musibah yang melanda, kita justru ingin gambaran cerita yang rinci.
Mereka perlu segera melupakan kepedihan serta melanjutkan hidup, kita justru perlu kutipan hebat.
Tapi di sisi lain, jangan-jangan memang sengaja saya ditunjukkan bencana-bencana hebat ini, supaya sadar bencana yang saya alami tempo hari tidaklah seberapa (dan memang tidak).
Apapun, ini bukannya enak.
Hampir setiap hari ada saja kebakaran di ibukota sini. Situs resmi pemadam kebakaran DKI Jakarta memuat 18 berita kebakaran dalam kurun waktu 1 s/d 17 Oktober 2007 (mohon koreksi jika salah).
Bagi wartawan baru seperti saya, ini bukannya enak.
Pada hari Selasa (16/10) yang lalu, saya ceritanya dapat tugas meliput kawasan Cilincing, Jakarta Utara, di mana 700 lebih rumah terbakar sehari sebelumnya. Pagi-pagi dari kantor saya naik angkot ke Tanah Abang. Eh dalam perjalanan, persis di seberang Museum Tekstil, kok banyak orang tegak-tegak?
Ternyata semalam ada kebakaran dan mereka ini sedang menonton sisanya. Asap tipis masih mengepul dari puing-puing reruntuhan rumah – yang dikais-kais para korban untuk mencari barang berharga yang mungkin ada.
Akhirnya saya turun angkot untuk mengambil gambar dan wawancara, setelah itu baru lanjut ke Cilincing.
Dan ini bukannya enak. Kadang saya berpikir apa gunanya wartawan bagi korban kebakaran. Kita datang, berkeliling, wawancara, ambil gambar, lalu pulang. Tapi mereka masih saja tak punya rumah tuh.
Ada yang sedang tidur saat kebakaran berawal. Ada yang sedang ambil wudhu setelah menonton sinetron Aisyah di RCTI. Ada yang menyangka suara “kretek-kretek” dari kayu yang terbakar sebagai suara hujan. Tapi semuanya menyiratkan perasaan yang sama: terkejut dan terpukul.
Menggali cerita dari korban kebakaran ibarat mengorek luka yang belum kering.
Mereka tak terlalu ingin mengingat-ingat musibah yang melanda, kita justru ingin gambaran cerita yang rinci.
Mereka perlu segera melupakan kepedihan serta melanjutkan hidup, kita justru perlu kutipan hebat.
Tapi di sisi lain, jangan-jangan memang sengaja saya ditunjukkan bencana-bencana hebat ini, supaya sadar bencana yang saya alami tempo hari tidaklah seberapa (dan memang tidak).
Apapun, ini bukannya enak.
24 Komentar:
Ini bukan pertama, tapi tidak berharap jadi yang kedua .. he3x..
waaa..idup-mu sepertinya seru, kram,..
jadi ngiri :((
Bro,.. udah siap ngepal nih,.. baru di post abis ngobrol semalam.. tapi kalem kok isi nya :)
Oh, ada website nya juga ya Pemadam Kebakaran... :D
"Mereka perlu segera melupakan kepedihan serta melanjutkan hidup, kita justru perlu kutipan hebat."
Tulisan itu menyentuh hati gw. hehehe..
Kita butuh orang-orang konkrit yang mau menolong. Sayang kalau semua kutipan hebat itu ga ditindaklanjuti.
gue baru baca selesai tulisan ini...
set dah.. hati lu emang ganteng kayak muka lu ... :)
nice quote :
"Mereka perlu segera melupakan kepedihan serta melanjutkan hidup, kita justru perlu kutipan hebat."
kalo ikram menghibur mereka bisa ngga ya ?
ah kerja aja udah susah ya...
btw.. narasumber gitu dibayar ngga sih buat dimintain keterangan ?
bad news tidak selalu berarti good news ya.
Paling tidak kan berita sampeyan bisa membuat orang untuk meningkatkan kewaspadaan. Mestinya.
supaya sadar bencana yang saya alami tempo hari tidaklah seberapa (dan memang tidak).
klo ada yang nanya males jawabnya kayak korban kebakaran itu ya. :D
mereka(ikram) perlu segera melupakan kepedihan serta melanjutkan hidup
Buat latihan 5W1H sampe ngelotok...
no, ikram. kita tidak butuh kutipan hebat.
kita butuh fakta untuk dikhalayakkan, bahwa ada sebuah tragedi yang menimpa saudara kita.
fakta yang akan kautulis--minimal berupa kitipan itu--akan mempengaruhi sikap publik terhadap tragedi itu, sehingga memancing kepedulian publik.
ada kekuatan besar di media, yang belum kamu sadari. dan kekuatan itu mengalir dari ujung jarimu.
*ga cuma pake jari, ding! pake dengkulmu, otak juga, bibir monyongmu, wajah (ganteng?)mu, dan bekal jurnalisme sastrawimu (dari Semarang dulu). ;p
Tak terbayangkan bagaimana dunia ini tanpa adanya wartawan, pasti akan sepi sekali.
Namun ingatlah, wartawan yang baik, akan selalu ingat bahwa goresan penanya mempengaruhi keputusan, dan banyak hal-hal lain, jadi pekerjaan wartawan tidak mudah. Selalu utamakan fakta, dan selalu berpikir positif.
Ehh datang ke pesta blogger tgl. 27 Okt 07...atau meliput???
Semoga sukses.
@sawung :
masalahnya, hanya Ikram yang tahu jawabannya .. :D
Permisi bang, saya link blog-nya ya ^^
ternyata begini salah satu resiko jadi wartawan ya...
hmm...
btw, lam kenal ya..^_^
Kram, lo jadi mirip Minke di Tetralogi Buru-nya Pram. Tepatnya buku ke dua : Anak Semua Bangsa. Eksplorasi ke bangsanya sendiri untuk lebih mengenal apa saja keluh kesah mereka lantas dituangkan dalam sebuah kolom... Great is it not?
kram, lu mau ngasih apa buat yang ulang tahun tanggal 22 okt? :p
Ini kedua kalinya aku mencoba berkomentar,tadi tidak tersimpan rupanya.
Aku setuju dengan tukrabul-aqdam,Kram. Tulisan punya arti lebih dari sekedar tulisan, dan aku yakin seyakin-yakinnya bahwa kamu pun tahu itu. Mungkin kamu hanya sedang bimbang saja, antara keinginan untuk menemukan cara biar bisa membantu mereka, dan di sisi lain, kamu memiliki amanah lain, yaitu meliput. Padahal dua hal tadi bukankah berkaitan?
Kalau tak ada media, wartawan, reporter, dan semacamnya, mana bisa para korban bencana alam tsunami,gempa Jogja dan Jateng -aku masuk di dalamnya, he3-, bisa dapat respon publik sebesar itu?
Pernah dulu ada wartawan dan mahasiswa yang datang ke tempat pengungsian, untuk bertanya-tanya,dan mengambil foto. Beberapa,ya...sebagian besar korban, menjuluki mereka dengan sebutan 'orang yang sedang berwisata bencana'. Padahal, dari tulisan-tulisan mereka nantilah, para korban bisa mendapatkan bantuan dari orang-orang di seluruh Indonesia.
Memang tak selamanya niat baik dianggap sebagai niat baik kan? Nah, sekarang, aku kembalikan ke Ikram, apakah niatanmu? Apakah hanya untuk memenuhi deadline? Ataukah karena memang kamu berniat sekuat tenaga agar tulisanmu layak cetak untuk kemudian dapat memberitahukan kepada seluruh pembaca, bahwa ada orang-orang di salah satu belahan bumi,yang membutuhkan uluran tangan kita?
-dian-
Foot printin' (after a long time no blogging)...
Kegiatannya sekarang di mana, Kram?
Maaf ya.. Nggak bisa balas satu-satu.
nanggepin postingan lo yg sebelomnya:
"serius lo pengen jadi jurnalis?!"
Kok ngeliput berita naik angkot Kram? Apa nggak disediain kendaraan dari kantor?
Tar nyampe TKP kejadiannya udah beda lagi..
hmm...hmmm...hmm...
gw nothing to say but sorry to read..
minggu lalu di balikpapan, dua kebakaran beruntung....betapa menyedihkan...
eh, btw i vote for your blog di pesta blogger, as blogger favorit lho...!!!
gucci outlet, nike air max, tory burch outlet, oakley sunglasses, prada handbags, ugg boots, louis vuitton, polo ralph lauren outlet, louis vuitton, kate spade outlet, prada outlet, cheap oakley sunglasses, louis vuitton outlet, louis vuitton outlet, oakley sunglasses, ray ban sunglasses, tiffany jewelry, replica watches, michael kors outlet, longchamp outlet, louboutin, burberry, burberry outlet online, michael kors, christian louboutin outlet, ray ban sunglasses, oakley sunglasses, replica watches, oakley sunglasses, tiffany and co, nike free, michael kors outlet, ugg boots, louboutin shoes, ugg boots, uggs on sale, longchamp outlet, nike outlet, louis vuitton, polo ralph lauren outlet, longchamp, michael kors outlet, michael kors outlet, louboutin outlet, nike air max, ugg boots, michael kors outlet
hermes, sac longchamp, new balance pas cher, kate spade handbags, north face, ray ban uk, nike blazer, burberry, nike roshe run, nike free, nike free run uk, oakley pas cher, true religion jeans, coach outlet, sac guess, air jordan pas cher, nike air max, true religion jeans, ralph lauren uk, air max, hollister pas cher, vans pas cher, ray ban pas cher, timberland, abercrombie and fitch, michael kors, tn pas cher, nike air max, converse pas cher, louboutin pas cher, michael kors, lacoste pas cher, mulberry, michael kors, air force, coach outlet, hollister, nike roshe, coach factory outlet, true religion jeans, nike air max, coach purses, lululemon, hogan, michael kors, north face, vanessa bruno, ralph lauren pas cher, true religion outlet, longchamp pas cher