Commitment is about doing whatever it takes.—Anonymous

Hampir ditipu

Saturday, June 27, 2009

Makin hari hidup makin susah, makin banyak orang mau dapat duit dengan cara gampang.

Beberapa hari ini saya mendapat dua pesan singkat dari dua nomor Indosat M3 yang berbeda, yang mengatakan saya mendapat “pesan suara” dan kemudian memberikan instruksi untuk mendengarkan pesan suara tersebut.
Anda mempunyai PESAN SUARA 1 dr +6285656682313 untuk m'dengrkn ketik: TP (spasi) +6285656682313 (spasi) 12345 kirim ke: 151 (GRATIS.)
Padahal, “TP” di situ jelas-jelas berarti “Transfer Pulsa”. Orang ini hendak menipu saya untuk mengirim pulsa sebesar Rp 12.345 kepada dia — dengan dalih ada pesan suara.

Sementara, seseorang dengan nomor +62856566876752 mencoba merampok Rp 11.123.

Kejadian ini sudah saya laporkan ke Indosat melalui website mereka. Tapi tak kunjung ada balasan.

Saya pun memutuskan membalas dua pesan singkat itu:
Mau nipu lu njing?
Tapi hasilnya sama saja, tak ada balasan :P

Jangan menikah di Mekkah!

Thursday, June 18, 2009

Begitulah yang dikatakan artikel TempoInteraktif hari ini — yang membuat daftar kasus kegagalan pernikahan yang menimpa pasangan selebritas yang menikah di Mekkah, atau Jeddah, atau apapun yang penting Arab.

Artikel yang aya-aya wae (kalau ono-ono wae itu kampanye SBYBoediono).

Logika macam apa sih yang mencoba mempertautkan antara lokasi dan kesuksesan/kegagalan sebuah pernikahan?
Artis Menikah di Tanah Suci Banyak Bermasalah?

Rabu, 17 Juni 2009 | 16:08 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Cici Paramida, yang berseteru dengan suaminya, mengingatkan bahwa sejumlah pasangan artis yang menikah di Makkah malah berakhir dengan perceraian.

Cici Paramida, pada Minggu (14/6), ditabrak oleh suami sendiri, Ahmad Suhaeby. Suaheby menabrak karena Cici menangkap basah suaminya sedang bersama perempuan lain.

Pernikahan Cici yang berantakan, meski baru sekitar dua bulan itu berlangsung, mengingatkan kepada kita sejumlah selebritis yang nasibnya hampir serupa. Mereka menikah di Tanah Suci tapi pernikahannya berantakan.

Artis itu diantaranya:

Tamara Bleszynski dan Teuku Rafly Pasya
Tamara dan Rafly menikah di Jeddah pada tahun 1997. Keharmonisan mereka sempat dianggap sebagai lambang dari "kerukunan keluarga". Tapi keduanya bercerai pada 3 Januari 2007.

Paramitha Rusady dan Gunawan
Paramita dan Gunawan menikah di Jeddah pada 9 Juni 2000 tapi hanya bertahan dua tahun. Mereka bercerai 2002.

Tya Subiakto dan Rudy Hamid
Tya Subiakto dan Rudy Hamid menikah di Jeddah pada 14 Januari 2001. Pada 21 Maret 2002 terjadi konflik antar keduanya dan bahkan Tya sendiri sempat menuntut cerai suaminya, namun perseteruan itu akhirnya berakhir dengan rujuk.

DANANG PRIAMBODO

Jari manis itu yang mana?

Sunday, June 14, 2009

Artikel bilang jari manis. Tapi foto menunjukkan jari tengah. Memang tidak ada aroma takhyul sama sekali sih. Cuma kurang teliti saja. Jadi jari tengah atau manis nih yang benar?
Tifatul dan Cincin Kesayangan Blue Dark Safir
Indra Subagja - detikPemilu

Jakarta - Cincin perak berhiaskan batu safir selalu menghiasi jari manis Presiden PKS Tifatul Sembiring. Bukan karena ada aroma takhyul atau berkhasiat tertentu, tapi dia mengenakannya karena warisan.


#Foto milik Detik.com

Shine!

Thursday, June 11, 2009

Pekan lalu Batari dan saya pergi ke Balai Kartini, Jakarta, untuk menonton Malam Budaya ASEAN-Korea.



Acara ini diadakan guna memperingati 20 tahun hubungan antara kedua belah pihak. Sesuai namanya, tentu ada sajian budaya dari negara ASEAN dan Korea. Sebenarnya ada sajian makanan juga sih, tapi karena kami berdua datang telat lebih baik tidak dibahas deh...





Selain menikmati permainan musik yang memukau, saya tidak menyia-nyiakan kesempatan ini untuk belajar memotret gerak panggung. Susah juga ya ternyata menyiasati cahaya yang rendah sementara memburu gerakan yang cepat! Foto yang saya dapatkan banyak sekali yang buram. Hanya beberapa yang lumayan tajam.

Saya sempat putus harapan.





Nasib saya lumayan cerah setelah bertemu Jerry Adiguna, wartawan foto The Jakarta Post. Kepadanya saya meminta saran supaya hasil buruan malam ini nggak hancur-hancur banget. Saya juga mengikuti langkah dia memasang mode jepretan ke “continuous”. Sekali tekan bisa dua-tiga kali jepret.



Setelah beberapa lama saya pun jadi terbiasa dan bahkan sudah lumayan bisa menebak pergerakan para penampil. Misalnya si pemain biola dari grup musik Shine dari Korea ini — dia suka sekali memiring-miringkan badannya sampai seperti hampir jatuh.

Dia mungkin sudah minum jamu Tolak Encok jadi tak ada yang perlu dikhawatirkan hehehe.





Dan sepertinya bukan cuma si pemain biola deng. Rekan-rekannya, pemain cello dan keyboard, juga begitu. Seringkali kaki mereka juga terbuka cukup lebar seperti posisi “istirahat di tempat grak”. Mirip angggota pasukan pengibar bendera saja ya hehehe.





Shine, terimakasih ya atas persembahan musiknya. Sampai jumpa lagi. Annyong-hi kashipshio!

------
Baca cerita Batari di sini.

Naiknya juga tiga kali

Sunday, June 07, 2009

Lama-lama heran juga saya melihat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono begitu berbangga hati karena merasa mampu menurunkan harga bensin dkk. sebanyak tiga kali. Sesuatu yang kalau menurut tim kampanyenya, “pertama sepanjang sejarah”.

Padahal semua orang juga tahu, harga bensin itu turun dengan alasan yang sama mengapa dia naik. Yakni, penyesuaian terhadap harga minyak mentah dunia. Kalau cuma bisa menyesuaikan, mau naik-turun puluhan kali seharusnya nggak perlu bangga dong?

Yang bikin heran juga, mengapa kenaikan harga bensin pada Maret 2005, Oktober 2005, dan Mei 2008 tidak pernah disebut-sebut?

Itu kan juga tiga kali. Pertama sepanjang sejarah juga.

tentang saya

tulisan sebelumnya

arsip

IkramPutra©2010 | thanks for stopping by