Debat Tim Calon Gubernur Jakarta di SCTV
Thursday, July 26, 2007
Tadi malam di SCTV ada debat tim sukses calon gubernur Jakarta. Awalnya saya kira debat ini akan berjalan membosankan (soalnya pakai ada acara adu yel-yel segala sih). Tapi ternyata tidak juga. Debatnya bisa dibilang “hidup” – dengan alasan yang mohon maaf akan terdengar subjektif.
Dari pihak Adang ada Igo Ilham, sementara dari pihak Foke ada Idrus Marham. Secara kualitas penampilan, saya kasih skor 1 untuk Igo. Tutur kata dan intonasi dia teratur dan menarik. Tidak banyak retorika dan sangat mudah dicerna. Dia sangat tenang, banyak menebar senyum, pokoknya simpatik sekali lah (ini kali pertama saya melihat Igo Ilham dan saya jujur terkesima hehehe).
Sedangkan Idrus mirip penceramah malam tadi. Dia beberapa kali mengutip ayat suci Al-Quran dalam argumennya – sesuatu yang bagi saya kurang perlu. Selain karena dia bisa mencari argumen lain, ayat yang dikutip pun tidak terlalu “kena” dalam debat itu. Jadi tidak bernas. Pada beberapa babak dia juga nampak gusar dan akibatnya gelagapan.
Kalau PKS (yang bernafaskan Islam) saja sama sekali tidak menyitir ayat suci, mengapa pula koalisi partai-partai (yang bernafaskan “pluralisme”) merasa perlu melakukannya?
Dalam 4 menit waktu yang diberikan pemandu debat, Igo berhasil memaparkan program Adang. Sedangkan Idrus? Sampai menit ke 3 saya masih belum menangkap apa poin dia.
Selanjutnya pemandu debat melontarkan pertanyaan tentang banjir, masalah abadi kaum Jakartanensis. Idrus diberi kesempatan menjawab lebih dulu. Setelah mengatakan bahwa banjir adalah persoalan kompleks dan karenanya diperlukan penanganan bersama dalam menanggulanginya, dia menjamin dalam 3-4 tahun tidak akan ada banjir lagi jika Foke menang. Alasannya?
Foke sudah dan lebih tahu pemetaan masalah Jakarta. Dia juga ahli perencanaan tata kota.
Tentu saja ini poin empuk untuk diserang. Kalau saya jadi Igo pun saya akan mempertanyakan hal serupa: mengapa tidak dari dulu? Mengapa baru sekarang? Bagaimana bisa keluar angka 3-4 tahun sedangkan selama ini toh Jakarta selalu kebanjiran?
Idrus bertahan dengan mengatakan, bagaimanapun Foke sudah lebih paham. Ini jauh lebih baik ketimbang “orang baru” yang tentunya memerlukan waktu untuk belajar lagi – sementara Jakarta tidak bisa menunggu. Tiba-tiba pengacara Ruhut Sitompul (yang duduk di pihak Foke) berdiri dan menambah huru-hara.
Ruhut memulai dengan mengatakan “surga itu di telapak kaki ibu!”, “aku Poltak si raja minyak dari Medan”, dan “ada iklan di televisi seorang nenek mengatakan, buat anak kok coba-coba”. Nah, kata dia, kalau untuk anak saja tidak boleh coba-coba, bagaimana Jakarta?
Hahaha. Sebuah argumen yang pantas diikutkan lomba atletik karena mampu melompat sedemikian jauh.
Terhadap “Foke lebih tahu dan ahli”, Igo menjawab bahwa persoalan menjadi gubernur adalah persoalan kepemimpinan, bukan keahlian. Gubernur adalah seorang generalis, bukan spesialis. Untuk urusan teknis kita bisa membekerjakan para ahli. Persoalannya sekarang adalah niat. Bertahun-tahun dana pembangunan Banjir Kanal Timur dikeluarkan tapi kok proyek itu tidak kunjung selesai.
Oya, perkataan Ruhut yang membawa-bawa Poltak (karakternya dalam sinetron Gerhana) juga menyebalkan. Entah kenapa saya tidak pernah suka orang yang menggunakan karakternya dalam sinetron/film untuk tujuan politik. Saya pun membenci Ruhut dengan kadar yang sama saya membenci Rieke Dyah Pitaloka dan Rano Karno – yang setelah gagal jadi calon gubernur malah tampil mendukung Foke sebagai Si Doel.
Saya hendak memotong skor pihak Foke untuk argumen yang dodol ini, tapi mereka belum punya satupun. Ya sudah, kalau begitu tambahan skor saja untuk pihak Adang. Jadi 2-0.
Saya juga tadinya hendak memberikan skor kepada pihak yang mengucapkan “Kanal Banjir Timur” tapi baik Igo maupun Idrus tidak ada yang mengatakan demikian.
Sekarang pemandu debat berlanjut ke persoalan kemacetan lalu-lintas, yang juga masalah abadi. Igo mengatakan akan “meneruskan yang sudah ada” seperti proyek busway, monorail, dan lain-lain. Ini langsung langsung disambar Idrus, yang mengatakan “nah kan, sudah diakui sendiri kan keberhasilannya”. Dia kemudian meminta semua pihak jangan ambivalen. Di satu sisi mengungkapkan kegagalan, tapi di lain sisi mengakui keberhasilan.
Ini juga mendapat balasan: Sutiyoso sendiri sudah mengakui bahwa busway adalah proyek dia, bukan Foke.
Dijawab lagi: keberhasilan Sutiyoso kan berkat andil Foke juga.
Dibalas lagi: kalau begitu pihak Idrus pun tak kalah ambivalen. Untuk keberhasilan, Foke dibilang punya andil. Tapi giliran kegagalan, Foke tak ada andil?
Hahaha. Seru sekali bukan?
Ketika membahas kemacetan ini, Ruhut kembali berdiri. Dia menyindir adanya sebuah partai yang melakukan demonstrasi dan akibatnya memacetkan Jakarta. “Apa partainya? Kitalah yang tahu...” katanya sambil tertawa. Ini jelas menyindir PKS. Apa jawaban Igo Ilham?
“Kalau memang tak ada lagi partai yang membela rakyat, PKS lah yang turun.”
Dahsyat.. Saya suka orang yang blak-blakan. Saya benci tukang sindir. Tambah skor lagi lah buat Igo. 3-0.
Setelah itu debat dilanjutkan dengan persoalan kriminalitas dan pengangguran. Sama seperti sebelumnya, ada juga “berbalas pantun” di sini. Tapi esensi debatnya sih sama saja. Yang satu melihat pemerintahan sekarang sebagai berhasil (dan ada andil calon mereka di situ) sedangkan yang satu lagi melihat pemerintahan sekarang gagal dan karenanya mesti diganti.
Idrus sempat hampir bunuh diri dengan mengatakan pasar tradisional akan semakin berkembang jika Foke menang. Hahaha. Memangnya siapa yang selama ini mematikan pasar rakyat dengan membangun pusat perbelanjaan di mana-mana?
Baiklah. Karena sepertinya saya sudah berbicara terlalu panjang, ini penilaian terakhir. Calonnya Igo sudah mengundurkan diri sejak 8 bulan yang lalu sementara calonnya Idrus hanya cuti. Tambah lagi deh skor untuk Igo. Saya benci kutu loncat sih. 4-0. Saya kasih skor juga untuk pemandu debat, Andy Budiman, yang memberi cukup ruang bagi peserta debat. Tegas tapi tidak galak.
Akhir kata, Igo Ilham menang telak malam tadi. Saya kira akan sayang sekali jika kemenangan itu tidak kembali terulang pada 8 Agustus nanti.
------
Bagi yang belum menonton (atau sudah tapi masih pengen lagi), silakan klik di sini.
Dari pihak Adang ada Igo Ilham, sementara dari pihak Foke ada Idrus Marham. Secara kualitas penampilan, saya kasih skor 1 untuk Igo. Tutur kata dan intonasi dia teratur dan menarik. Tidak banyak retorika dan sangat mudah dicerna. Dia sangat tenang, banyak menebar senyum, pokoknya simpatik sekali lah (ini kali pertama saya melihat Igo Ilham dan saya jujur terkesima hehehe).
Sedangkan Idrus mirip penceramah malam tadi. Dia beberapa kali mengutip ayat suci Al-Quran dalam argumennya – sesuatu yang bagi saya kurang perlu. Selain karena dia bisa mencari argumen lain, ayat yang dikutip pun tidak terlalu “kena” dalam debat itu. Jadi tidak bernas. Pada beberapa babak dia juga nampak gusar dan akibatnya gelagapan.
Kalau PKS (yang bernafaskan Islam) saja sama sekali tidak menyitir ayat suci, mengapa pula koalisi partai-partai (yang bernafaskan “pluralisme”) merasa perlu melakukannya?
Dalam 4 menit waktu yang diberikan pemandu debat, Igo berhasil memaparkan program Adang. Sedangkan Idrus? Sampai menit ke 3 saya masih belum menangkap apa poin dia.
Selanjutnya pemandu debat melontarkan pertanyaan tentang banjir, masalah abadi kaum Jakartanensis. Idrus diberi kesempatan menjawab lebih dulu. Setelah mengatakan bahwa banjir adalah persoalan kompleks dan karenanya diperlukan penanganan bersama dalam menanggulanginya, dia menjamin dalam 3-4 tahun tidak akan ada banjir lagi jika Foke menang. Alasannya?
Foke sudah dan lebih tahu pemetaan masalah Jakarta. Dia juga ahli perencanaan tata kota.
Tentu saja ini poin empuk untuk diserang. Kalau saya jadi Igo pun saya akan mempertanyakan hal serupa: mengapa tidak dari dulu? Mengapa baru sekarang? Bagaimana bisa keluar angka 3-4 tahun sedangkan selama ini toh Jakarta selalu kebanjiran?
Idrus bertahan dengan mengatakan, bagaimanapun Foke sudah lebih paham. Ini jauh lebih baik ketimbang “orang baru” yang tentunya memerlukan waktu untuk belajar lagi – sementara Jakarta tidak bisa menunggu. Tiba-tiba pengacara Ruhut Sitompul (yang duduk di pihak Foke) berdiri dan menambah huru-hara.
Ruhut memulai dengan mengatakan “surga itu di telapak kaki ibu!”, “aku Poltak si raja minyak dari Medan”, dan “ada iklan di televisi seorang nenek mengatakan, buat anak kok coba-coba”. Nah, kata dia, kalau untuk anak saja tidak boleh coba-coba, bagaimana Jakarta?
Hahaha. Sebuah argumen yang pantas diikutkan lomba atletik karena mampu melompat sedemikian jauh.
Terhadap “Foke lebih tahu dan ahli”, Igo menjawab bahwa persoalan menjadi gubernur adalah persoalan kepemimpinan, bukan keahlian. Gubernur adalah seorang generalis, bukan spesialis. Untuk urusan teknis kita bisa membekerjakan para ahli. Persoalannya sekarang adalah niat. Bertahun-tahun dana pembangunan Banjir Kanal Timur dikeluarkan tapi kok proyek itu tidak kunjung selesai.
Oya, perkataan Ruhut yang membawa-bawa Poltak (karakternya dalam sinetron Gerhana) juga menyebalkan. Entah kenapa saya tidak pernah suka orang yang menggunakan karakternya dalam sinetron/film untuk tujuan politik. Saya pun membenci Ruhut dengan kadar yang sama saya membenci Rieke Dyah Pitaloka dan Rano Karno – yang setelah gagal jadi calon gubernur malah tampil mendukung Foke sebagai Si Doel.
Saya hendak memotong skor pihak Foke untuk argumen yang dodol ini, tapi mereka belum punya satupun. Ya sudah, kalau begitu tambahan skor saja untuk pihak Adang. Jadi 2-0.
Saya juga tadinya hendak memberikan skor kepada pihak yang mengucapkan “Kanal Banjir Timur” tapi baik Igo maupun Idrus tidak ada yang mengatakan demikian.
Sekarang pemandu debat berlanjut ke persoalan kemacetan lalu-lintas, yang juga masalah abadi. Igo mengatakan akan “meneruskan yang sudah ada” seperti proyek busway, monorail, dan lain-lain. Ini langsung langsung disambar Idrus, yang mengatakan “nah kan, sudah diakui sendiri kan keberhasilannya”. Dia kemudian meminta semua pihak jangan ambivalen. Di satu sisi mengungkapkan kegagalan, tapi di lain sisi mengakui keberhasilan.
Ini juga mendapat balasan: Sutiyoso sendiri sudah mengakui bahwa busway adalah proyek dia, bukan Foke.
Dijawab lagi: keberhasilan Sutiyoso kan berkat andil Foke juga.
Dibalas lagi: kalau begitu pihak Idrus pun tak kalah ambivalen. Untuk keberhasilan, Foke dibilang punya andil. Tapi giliran kegagalan, Foke tak ada andil?
Hahaha. Seru sekali bukan?
Ketika membahas kemacetan ini, Ruhut kembali berdiri. Dia menyindir adanya sebuah partai yang melakukan demonstrasi dan akibatnya memacetkan Jakarta. “Apa partainya? Kitalah yang tahu...” katanya sambil tertawa. Ini jelas menyindir PKS. Apa jawaban Igo Ilham?
“Kalau memang tak ada lagi partai yang membela rakyat, PKS lah yang turun.”
Dahsyat.. Saya suka orang yang blak-blakan. Saya benci tukang sindir. Tambah skor lagi lah buat Igo. 3-0.
Setelah itu debat dilanjutkan dengan persoalan kriminalitas dan pengangguran. Sama seperti sebelumnya, ada juga “berbalas pantun” di sini. Tapi esensi debatnya sih sama saja. Yang satu melihat pemerintahan sekarang sebagai berhasil (dan ada andil calon mereka di situ) sedangkan yang satu lagi melihat pemerintahan sekarang gagal dan karenanya mesti diganti.
Idrus sempat hampir bunuh diri dengan mengatakan pasar tradisional akan semakin berkembang jika Foke menang. Hahaha. Memangnya siapa yang selama ini mematikan pasar rakyat dengan membangun pusat perbelanjaan di mana-mana?
Baiklah. Karena sepertinya saya sudah berbicara terlalu panjang, ini penilaian terakhir. Calonnya Igo sudah mengundurkan diri sejak 8 bulan yang lalu sementara calonnya Idrus hanya cuti. Tambah lagi deh skor untuk Igo. Saya benci kutu loncat sih. 4-0. Saya kasih skor juga untuk pemandu debat, Andy Budiman, yang memberi cukup ruang bagi peserta debat. Tegas tapi tidak galak.
Akhir kata, Igo Ilham menang telak malam tadi. Saya kira akan sayang sekali jika kemenangan itu tidak kembali terulang pada 8 Agustus nanti.
------
Bagi yang belum menonton (atau sudah tapi masih pengen lagi), silakan klik di sini.
56 Komentar:
Tulisan yang menarik dan berita yang cukup menambah wawasan saya.. (daripada tulisan saya ttg Fauzi Bowo.. Hehe..) Kita lihat saja siapa yang akan menang. Dan semoga membuat Jakarta lebih baik.
Yap. Kita lihat saja. Kalau saya mah cuma komentator, malah nggak punya hak pilih.
dari yang aku baca katanya gak ada yang menang dari sebuah perdebatan, hanya akan mempertajam rasa saling gak suka satu sama lain
Bisa jadi. Apalagi kalau debat kusir. Kalau debat yang benar dan diikuti orang yang benar, rasanya tidak akan jadi masalah deh Mas.
bagus, siiip! 101% aku setuju opini2nya. dan sayang aku ga nonton debatnya. *hey, bukankah semalem kita chat lembur??
anyway, aku copy link post ini ke blog2 yang ngebahas Pilkada DKI ya, waspada kebanjiran komen ntar :D
dan nasib kita sama, bukan warga DKI:)
hoohhoo..:D kualitas memang tidak akan salah 'bicara'...
sayangnya semalam saya ada acara di Bandung, sehingga tidak sempat mengikuti acara ini..
tapi, saya sendiri sudah mengumpulkan banyak bahan untuk dibahas di blog saya kok..
*thx ke trian, yg sudah meracuni saya untuk datang ke sini...*
Buat yang tidak sempat menonton, silakan buka website Liputan 6 lalu klik "Topik Minggu Ini" di sebelah kiri.
Kalau sudah nonton kabari saya. Saya pengen baca komentar kalian :P
hai Kram, dapet Link dari Trian nih. tapi aku ga akan jadi komentator dari "komentator"nya komentator. baca dan komentari punyaku aja deh...
kirain cuma saya yang aneh karena masih tertarik sama tontonan beginian. orang rumah *si mama* langsung pindah ke kamar, nonton AFC, waktu saya bilang pengen ngikutin debat ini.
wah setuju ah sama ikram, Idrus aneh banget, jadi inget sama dosen agama.. salah banget nempatin orang kaya dia jadi front liner debate.
hmm, jadi golput nggak ya..??
hehehe
Ikram, wah bahaya nih tulisan mu! bisa-bisa mempengaruhi orang buat nyoblos nomor satu..hahahaha
Kalau PKS (yang bernafaskan Islam) saja sama sekali tidak menyitir ayat suci, mengapa pula koalisi partai-partai (yang bernafaskan “pluralisme”) merasa perlu melakukannya?
menurut gw alasannya ketebak banget 'kram..ya buat nandingin lawannya laahhh...*yang unfortunately tidak "menyitir" (pake bahasa ikram,hehee) sama sekali.
...
Tiba-tiba pengacara Ruhut Sitompul (yang duduk di pihak Foke) berdiri dan menambah huru-hara.
...
Hahaha. Sebuah argumen yang pantas diikutkan lomba atletik karena mampu melompat sedemikian jauh.
ini gw kasih emoticon dari deviantart ":rofl:"!
gyahahahaha....
Dibalas lagi: kalau begitu pihak Idrus pun tak kalah ambivalen. Untuk keberhasilan, Foke dibilang punya andil. Tapi giliran kegagalan, Foke tak ada andil?
yahhh...namanya juga manusia...kalo kebagian enak nyebut diri sendiri, kalo kebagian gak enak nyebut orang lain!
They said "WHY ME?" in sadness but happiness...=ppp
Dahsyat.. Saya suka orang yang blak-blakan. Saya benci tukang sindir.
aku jugaaaaaaaaaa.....hahahaha...
Akhir kata, Igo Ilham menang telak malam tadi. Saya kira akan sayang sekali jika kemenangan itu tidak kembali terulang pada 8 Agustus nanti.
hmmm...gw jadi pingin nonton! ;)))
eniweiiiii...,
kalo di deviantart itu ada emoticon begini 'kram,":worship:"! lo cari dah tu, emoticon buat lo dari gw. hahahaha...
ada2 aja ya..
kira2 kapan ada debat lagi??
gw ingin liat..
Selamat datang Isnuansa. Saya sudah meluncur ke blog kamu dan berkomentar disana.
Alia lo nonton juga? Wah saya senang ada teman. Idrus kalah jauh sama Igo ya? Haha, saya jadi ngefans sama Igo gini.
Eh sayang banget golput. Mendingan hak pilihnya ditransfer ke saya saja sini.
Okky: tapi saya kan hanya sekedar menulis tanggapan acara semalam. Andai tadi malam yang tampil prima adalah kubu Idrus (Foke).. Mungkin tulisannya nggak bakal seperti ini juga kan?
*Cuci tangan hehehe.
Nadya, lo mesti nonton debat itu. Idrus bilang koalisi partai adalah bentuk kebersamaan. Membangun Jakarta harus bersama-sama. Tapi argumen yang dia sodorkan (dengan ayat Quran) malah bikin kontradiksi!
Makasih buat emoticonnya. :worship: juga buat lo Nad hahaha.
Sepertinya bakal ada banyak debat, Bud. Kalau tak salah KPUD Jakarta juga menjadwalkan debat calon gubernur kok. Itu juga bakal menarik tuh!
Salah satu tulisan menarik lagi dari Ikram. Tetangga cubicle saya pernah memberikan link ke blognya kampanye Adang. Belum saya baca dengan serius, tapi sepertinya akan saya baca dengan serius.
Setelah dipikir, mungkin saya bukan warga Jakarta. Tapi bagaimanapun juga ini adalah ibukota negara ini, semua yang terjadi disini akan berimbas pada kehidupan manusia se-indonesia. Jadi sepertinya kita semua pun harus turut memperhatikan jalannya pilkada ini.
*cukup menyesal karena tidak menonton acara ini, berhubung di kosan gak ada TV*
Maacih banyak Mas Ikram yang udah bikin resume debatnya. Hiks... sedih juga ga nonton. Cari di youtube juga belom ada.
kren banget tuh yang dibilang Bang Igo... Gubernur adalah generalis, bukan spesialis. Cerdasnya ...
Iye, jangan golput. masa sih berita dan artikel udah bertubi-tubi di sana-sini masih apatis juga sama Pilkada? hayo... tentukan pilihan yang cerdas.
:)
Kalo saya : sami mawon, ndak akan ada bedanya, Adang ato Foke, ndak akan ada pengaruhnya. Dua2nya udah main duit sejak awal..tebar2 duit..bingkisan..Mana ada tujuan yang baik dimulai dengan cara2 seperti itu..? Kalo udah jadi pasti langkah pertama bagaimana bisa balik modal..:-)
Puput dan Dian, coba buka website Liputan 6. Lalu klik "Topik Minggu Ini" di sebelah kiri. Si Trian udah nonton.
Kalau saya agak malas membaca blog kampanye. Sebab argumentasi-nya searah. Lain dengan debat. Sepanjang dilakukan dengan benar, debat akan lebih memunculkan kualitas calon. Hari gini masih kampanye searah? Hehehe.
Hoho, Igo Ilham itu siapa sih? Keren banget.
Anonymous: Anda benar. Nggak ada calon sempurna, anyway. Tapi kata Wimar Witoelar, memilih calon memang bukan memilih yang terbaik...
Tapi memilih yang kurang terjelek. Kira-kira begitu :P
*Jadi ingat lagu Padi: Seandainya.. aku masih.. bisa.. memilih..
(ampun deh..dah nulis panjang2 ga ke-save)
Saya kasih skor satu buat tulisan Bung Ikram-B)
Tulisan Anda mengurangi skor skeptisme saya thd PKS.
Bagus, Kram! Coba kalo gw yg nulis semodel begini, pasti ga laku (tanya kenapa)
Halaah..si Tiran ga tau Igo Ilham?? Ngapain aje dia kalo clubbing? Anak yang aaaneeh. Igo Ilham itu pemeran Fatahillah di film Fatahillah. Kader PKS die..di pusat sono. Nge-fans?\:D/ Ntar disampein deh salamnya (hoho. kaya kenal aja)
Menyoal debat,
Sepakaat! Haree genee debat searah?
Idrus tampil sebagai "penceramah" mungkin terkait dengan strategi pihak Foke yg menyangka PKS akan buanyak mengajukan dalil dan menyinggung2 Islam (hoho, so shallow, strategi yg buruk)
Baiklah..
Mari dukung Igo Ilham sbg gubernur DKI! (lho??)
mas saya kopas 100% utk di taruh di MP saya yah...makasih be4
Silakan Mas Iman :)
Igo Ilham sebagai gubernur? Boleh juga tuh. Hidup Igo Ilham! :LOL:
Tulisan yang keren mas. Sepakat deh. Smoga kemenangan itu terulang kembali. Amiin. ^_^
Yang keren itu debatnya Mbak.
Mbak Endah alamat blognya apa?
Ini jurkam nya yang maju. Kalo cagub-cawagub nya langsung yang debat, ada ga mas?
nice post bro :)
@erma klo ngga salah sudah dijadwalkan deh. tapi aq juga lupa kapan hehehhe.
Makasih bro Acha :)
Iya Mbak Erma, kalo nggak salah ada jadwal dari KPUD untuk debat antar calon. Tapi saya lupa kapan. Itu pasti menarik tuh!
coba bandingin debat langsung antar calonnya kram.. kayaknya lebih seru tuh.. haha..
btw.. haruskah memilih yang terbaik diatara yang buruk.. gak bisa milih yang lain ya??
Mengapa mereka sitir ayat Al Quran?
Karena mereka (terutama Golkar-PDIP) berkali-kali berusaha "menghajar" PKS. Mereka fobi terhadap partai Islam, tapi tak mau dianggap tak religius, karena bagaimanapun muslim itu mayoritas.
yah, melihat debat 'tanpa kacamata'
nice writing ;)
'lam kenal
ck...ck.. mas Ikram ini bener2x pengamat politik ^_^
btw aku juga nonton tuh ! emang bener Tim Sukses pak Fauzi lebih banyak ngomong ngelanturnya apalagi Pak Ruhut itu loh :(
Saya juga akan menyayangkan jika kemenangan itu tidak kembali terulang pada 8 Agustus nanti. Dan utk itu aku bela-belain loh mau ke Jakarta utk ikutan PILKADA nanti :)
AYO BENAHI JAKARTA !!
note : posting mu ini, masuk ke milis-milis loh !
Iya Dim, gua juga menunggu debat antar calon. Pasti seru. Kita lihat apakah Adang sebagus Igo Ilham? Haha. Teteeeuup..
Untuk saat ini orang hanya bisa memilih the lesser evil, yang kurang terjelek di antara keduanya. Bagaimana lagi dong.
Betul Lid. Malam itu mungkin mereka nggak mau tampil "kalah Islam". Ternyata eh ternyata... Yang mengaku pluralis kok malah argumennya segmented.
Terimakasih Bhowo. Salam kenal juga! :)
Haha, pengamat politik dari Hongkong?
Wa, sengaja terbang dari Aceh untuk ikut Pilkada Jakarta? Fatah ini contoh warga kota yang baik ya...
*lirik Alia yang berniat golput :P
huwaa..mas bole saya copas isi blog-nya ke milis+buletin kan? (krn saya jg dpt tulisan ini dr forward email)
sekalian memberi pencerahan buat warga yg akan mengikuti PILKADA..
sayang saya ga mengikuti langsung debatnya di TV..tp makasih bgt udh di ksh link buat nonton secara offline (kaya bahasa chatting..hehee)
sekedar pencerahan buat yg berpikiran negatif sm status POLISI (atau purnawirawan sebentar lg) bang Adang..saya pny tetangga yg pangkat terakhirnya Mayjen (entah apa skrg namanya) jabatan terakhir direktur PTIK (Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian) sekitar thn 80an..dia org yg cukup dikagumi diwilayahnya bahkan menjadi sesepuh dan tmpt mencari pencerahan..cukup utk saya berpikiran bahwa ga semua polisi hrs di pandang negatif termasuk dalam hal ini adalah bang Adang..utk bang Dani, sejak dulu dia gadung di DPRD ga ada cacat yg hrs di tulis sehingga menjadi booming dunia politik (well..kita beri applaus..hehee)
dgn bang Igo Ilham sendiri..ketika saya liat cara dia debat, bkn hal yg aneh lg bagi saya..ketika saya hrs terkagum2 mendengarnya (apalagi ketika memberikan jawaban atas pernyataan pihak Fauzi-Prijanto)..saya sedikit byk cukup mengenal pribadi bang Igo dibanding pak Idris, mungkin krn letak rmh saya yg msh satu kelurahan (beda RW doank) dgn bang Igo..sosok yg selalu memberi semangat, sopan santun, dan ramah terhadap lingkungan (ini sudah terbukti..ditambah dgn cerita dr kk saya yg sering bertandang kerumahnya memberikan les buat anak2 bang Igo)..
serahkan pada AHLInya..motto yg cukup menggelitik dan mengharuskan saya berpikir utk mencernanya..ini yg pernah dikatakan tetangga (selang 3 rmh) saya, yg jabatannya saat ini adalah kepala biro humas dan protokol DKI jakarta (jabatan yg cukup "strategis" dan menjanjikan "kemakmuran" tentunya..hehee)..dia pernah mengatakan "seorang pemimpin tuh ga perlu AHLI semuanya..cukup dia bisa menjadi leader aja..suruh org laen yg AHLI, yg bekerja" (sm seperti yg dikatakan bang Igo pd debat kmrn itu)..sayang saat2 kampanye ini saya jarang ktm, hanya tempelan stiker dan pamflet "no. 2" yg byk nempel di sekitar rmhnya..pdhl kl ktm, saya pengen nagih janji perkataannya itu (sedikit mengancam..ampuunn)..hahaa..
loh ini tuh tmpt komentar ato bales2an blog ya?koQ jd panjang gini tulisannya..hahaa..
gpp sekalian kampanye memanfaatkan fasilitas yg ada..matur nuwun kang ikram (mdh2an ga marah)..kl marah nanti saya bawakan sekeranjang buah2an sm sekotak cemilan ringan..nah loh..
nb : ayo yg mo komentar jgn sembunyi2 (anonymous)..tenang aja ini bkn jaman ode baru..takut di culik trus di hilangnya jejaknya yya..hehee..
.nomor satu.
Hehehe.. iya terima kasih, ternyata pendapat Anda = pendapat saya. Saya sudah lihat blog mas, kayaknya tulisan mas lebih tampil menjelaskan ketimbang yg saya tulis yg hanya secara umumnya saja. thanks, buat infonya.
Tapi tulisan Mas Sulaiman juga bagus kok, mencakup hal yang tak termasuk di sini: soal Foke jarang tampil di media. Idrus cuma bilang "nggak bener itu... nggak bener.." tapi tanpa alasan. Hahaha. Saya senang jadi ada teman.
Hai Gete, terimakasih sudah mampir.
*Kasih skor buat Gete sebagai penulis komentar terpanjang!
kl pointnya byk bs di tuker apaan om?
saya sangat berterima ksh apabila kenang2an yg diberikan tdk berupa cinderamata atau karangan bunga..hehee..piss..
waaaaaaaaaa... gua telat baca postingan Ikram yang ini.
gua nonton acara debat ini, tapi ga nonton2 amat, cuman denger doang (mata merem, hahaha). emang tuh si idrus dkk ngegemesin banget.
btw, hebat loh tulisan lu ini sampe masuk ke milis bio :p
Kebetulan pas itu nonton.
Nonton debat di TV memang menyenangkan kram, jadi tahu karakter tokoh2. Igo Ilham memang keren, tetap tenang dalam kondisi apapun.
Cuman, urusan tokoh dalam debat publik, gw masih milih sutiyoso. Tuh orang jago banget. Licin.. Sampai orang tv nya kehabisan akal buat menyudutkan.
Kalau poinnya banyak.. Umm.. Apa ya Git? Jalan-jalan sama Idrus! Hehehe.
Mau?
Harus. Kan yang penting bukan cinderamata atau karangan bunga katanya?
Tenang Rim. Kolom komentar masih buka sampe kiamat kok. Tiada kata terlambat...
Bener kan? Bukan cuma gua doang kan yang gemes denger Idrus + Ruhut?
Gun, kalo itu mah orang TV-nya aja yang kurang persiapan... Mungkin dia dulu jarang ikut hearing cakahim, makanya nggak biasa ngebantai orang :P
"gua nonton acara debat ini, tapi ga nonton2 amat, cuman denger doang (mata merem, hahaha). emang tuh si idrus dkk ngegemesin banget"
mata merem ato mata merem melek mbak rime? kl di gemes di cubit2 dunk ah..hihii..
ga ah kl jln bareng idrus..ntar ktm bang poltak..bs makin ketawa cekikikan..hehee..
.sigit.
Kalo ga salah, tadi liat banner metro tv, katanya debat cagub malam ini jam 22.05. Tapi saya cari di situsnya metro tv, ga ada keterangan lebih lanjut tuh mas.
aduh ruhut sitompul itu ga penting banget sih.
kalo kata pepatah bilang, air beriak kena muka sendiri. hwahahaha...
ntar kalo ada debat lagi gue mau nonton juga ah.
pilkada nanti.. curiga gue bakal bertugas di Bandung.. hix.. padahal nama gue sebagai calon pemilih udah diperjuangkan untuk masuk (sempet ga dimasukin sama pak RT gara-gara gue jarang kliatan berkeliaran di sekitar rumah, dan lebih terkenal sebagai warga bandung/bogor).. seandainya hak pilih gue bisa lo pake kram... (lo nyoblos angka 1 kan? :p )
"Kalo ga salah, tadi liat banner metro tv, katanya debat cagub malam ini jam 22.05. Tapi saya cari di situsnya metro tv..."
mungkin yg mbak liat banner utk acara debat cagub dgn publik ya?(beberapa panelis, perwakilan lembaga swadaya, masyarakat dan mahasiswa)..semlm jatahnya foke-prijanto..hari sebelumnya adang-dani..ada koQ mbak kl mo liat siaran ulangnya di web metrotvnews..di bagian "documentary/talkshow" ada tulisan "today's dialogue" nah disitu tuh mbak adanya..
tp utk yg semlm (foke-prijanto) saya blm liat ada uploadnya..mungkin crew metro TV lg sibuk jd blm sempet di upload,hehee..
boss , linknya yg ke liputan6.com NOT FOUND TUH. bisa dibenrin kagak?
Kaskuser,
Sepertinya Liputan 6 membenahi tampilan website mereka. Jadi ada "perubahan alamat".
Linknya pindah ke sini
Terimakasih atas infonya. Salam buat kaskuser lainnya hohoho.
pilkada nya udah makin deket nie.. baiknya sih memang kita punya andil untuk nambah suara calon yang menurut kita punya kapasitas untuk jadi pemimpin, selagi masih bisa diperjuangin, perjuangin walaupun harus bolak balik jakarta bandung, jakarta jogja, anywhere.. try ur best for better Indonesia :)
yup, meski aku gak liat debatnya, aku dah punya gambaran dgn tulisannya. memang kesiapan seorang calon dpt diliat dr para "penasehatnya" klo "penasehatnya" aj spt itu bsa d bayangkan gmana nti pola kerjanya.
Yah setuju 4-0 untuk Igo. Dalam 1 bulan ini kebetulan saya ketemu para birokrat di DKI, ketemu 2 walikota dari kotamadya yang berbeda dan 1 camat, mereka semua selalu membawa2, yang berkesinambungan dan yg berpengalaman, wah kok selalu pakai event birokrat yah...kebetulan saya jadi ketua RT dan ketua Yayasan pendidikan jadi suka diundang mereka di event2 formal tapi ujung2nya kampanye...hhhuuhhhh...5-0 deh
kalo ada yg mau liat videonya,
ni linknya
link downloadnya ini :
http://lax-v262.lax.youtube.com/get_video?video_id=SxH-vHFkimg
http://sjc-v179.sjc.youtube.com/get_video?video_id=fFlxQGOFlkg
http://ash-v143.ash.youtube.com/get_video?video_id=fBbxurp44mA
http://sjc-v184.sjc.youtube.com/get_video?video_id=wmJBR6G_8mg
http://sjl-v124.sjl.youtube.com/get_video?video_id=xTtVtcNmPtE
http://ash-v284.ash.youtube.com/get_video?video_id=dhUklK7JJuw
http://ash-v240.ash.youtube.com/get_video?video_id=NoSRnUHAgVE
http://lax-v294.lax.youtube.com/get_video?video_id=36PIyH-B-Gk
http://chi-v237.chi.youtube.com/get_video?video_id=wxH68TVJQ2k
kalo dah download bagi2 ya?
di k**t*r lemot :D
ho, saya sudah tau hasilnya...*
mungkin juga orang2 yang menonton waktu itu juga tahu. hehe.
saya lupa acaranya apa, pokoknya ada wawancara mama laurentia oleh ulfa dwiyanti yang menjadi host.
trus sampai pada pertanyaan itu. hasil pilkada.
mama lauren menarik tangan ulfa untuk mendekat, mencoba membisikkan sebuah kata.
mama lauren tidak memprediksi sifat ulfa yang latah. jadi tanpa sengaja dia keceplosan, satu kata tadi meloncat keluar dari bibir ulfa...
haha.
ketahuan deh.
--
*dengan asumsi ramalan mama lauren selalu tepat
wahahahh..gw ketawa kram ngliat tulisan lu muncul d website adang-dani....gw malah kagak baca d blog lu. wah, lu makin partisan aja kayaknya...hahahah..ktawa lagi gw
Hehehe. Gua ikut ketawa juga ah :D
kram, siap-siap aja dapat telepon tim Adang untuk jadi "Andy Mallarangeng-nya" Gubernur DKI.
hehehe..
*dengan asumsi ramalan mama loren selalu tepat
Mas ikram,
Yang paling seru menurut saya waktu ada dari tim sukses Adang-Dani yang bilang kira-kira begini:
Jelas-jelas Sutiyoso bilang "busway itu proyek saya, wakil gubernurnya juga proyek saya"
hampir ngakak saya klo gak inget orang serumah udah pada tidur semua.
Salam kenal dari Medan
Dari hasil debat saya sendiri lebih senang pasangan nomer 1, dari cara menjawab keduanya bisa membagi peran tidak fokus kepada satu orang saja.
kram lo harusnya ikut debat juga..
herve leger, soccer jerseys, hollister, new balance, p90x workout, soccer shoes, reebok shoes, ferragamo shoes, valentino shoes, chi flat iron, beats by dre, converse, asics running shoes, jimmy choo shoes, ray ban, instyler, north face outlet, north face outlet, mac cosmetics, ralph lauren, ghd, abercrombie and fitch, nike trainers, longchamp, iphone 6 cases, timberland boots, louboutin, gucci, nike air max, bottega veneta, oakley, birkin bag, wedding dresses, converse outlet, celine handbags, lululemon, mont blanc, babyliss, insanity workout, mcm handbags, nike roshe, nfl jerseys, nike huarache, hollister, nike air max, vans, hollister, giuseppe zanotti, baseball bats, vans shoes