Pipanisasi vs. Pemipaan di "Kompas"
Tuesday, November 28, 2006
Harian Kompas edisi Kamis 9 November 2006 silam memuat berita berjudul “Pipanisasi Gas Terancam Batal”, yang bercerita soal ketidakpastian pelaksanaan pembangunan jalur pipa dari Kalimantan Timur ke Jawa Tengah.
Sekilas memang seperti tak ada yang salah. Pipanisasi dengan cepat saya pahami sebagai pemasangan pipa guna keperluan penyaluran gas alam ke tempat tujuan. Tapi kemudian ada yang aneh. Bahasa apa ya pipanisasi itu – Indonesia atau Inggris? Kalau Indonesia, mengapa bukan pemipaan? Kalau Inggris, sepertinya bukan. Orang Inggris kan menuliskannya piping, bukan pipanization.
Maka sadarlah saya bahwa ini bahasa Indonesia. Bertambah lagi deh satu contoh betapa pintarnya orang Indonesia dalam menciptakan kata baru (yang salah).
Seperti yang kita ketahui, bahasa Indonesia tidak mengenal pembentukan kata menggunakan akhiran -isasi. Kalau ada kata-kata seperti itu, maka itu kita datangkan dari bahasa Inggris yang berujung -ization atau -isation. Itulah mengapa ada “standar” dan ada “standardisasi”. Dua-duanya kita serap langsung. Standardisasi datangnya dari standardization, bukan standar + isasi.
(Tatacara penyerapan ini sebenarnya juga sedikit bikin bingung. Kalau memang -ization jadi -isasi kenapa “d” di situ tak sekalian dihilangkan saja? Serupa juga dengan aktif dan aktivitas. Kalau memang dalam menyerap kita boleh mengutak-atik, kenapa nggak sekalian “v” diganti “f”)
Soal mengapa harian sekelas Kompas bisa teledor berbahasa; jangan tanya saya. Soalnya, keteledoran berbahasa itu sama-sama dipelihara oleh masyarakat dan media massa.
Cerita ini belum selesai. Keesokan harinya, Jumat 10 November 2006, turun berita berjudul “Pemerintah Harus Konsisten” yang memuat pandangan ekonom Faisal Basri supaya merencanakan proyek-proyek infrastruktur dengan matang. Dalam berita ini, kata pipanisasi masih bertebaran.
Nah, dua hari setelahnya, Sabtu 11 November 2006, berita tentang pemipaan gas itu turun lagi. Kali ini judulnya “Proyek Pemipaan Gas Tetap Jalan”. Isinya adalah pernyataan Wakil Presiden Jusuf Kalla soal kepastian pelaksanaan proyek itu. Kata pipanisasi sudah tak ada, berganti pemipaan. Apakah mereka sudah menyadari kesalahan?
Mungkin iya, mungkin juga tidak. Coba lihat apa yang mereka tulis selama November ini:
Pada Selasa 14 November 2006, mereka pakai pemipaan dalam “Angkutan Kapal Lebih Ekonomis dari Pemipaan”.
Pada Rabu 22 November 2006, mereka masih pakai pemipaan dalam “Prioritaskan Gas untuk Kebutuhan Pasar Domestik”.
Pada Jumat 24 November 2006, mereka balik pakai pipanisasi dalam “Rusia Siap Bantu RI soal Senjata”.
Dan pada Sabtu 25 November 2006, mereka balik lagi pakai pemipaan dalam “Ekspor Gas Sudah Tidak Menguntungkan Lagi”.
Dari sini, sangat besar kemungkinan Kompas punya dua redaktur bahasa yang bekerja bergantian. Kalau hari ini si A yang bertugas, maka pipanisasi. Besok si B yang bertugas, maka giliran pemipaan. Atau bisa juga mereka bekerja bersamaan, dan persoalan pipanisasi vs. pemipaan diputuskan lewat gambreng atau suit tangan.
Atau mungkin juga hanya ada satu redaktur bahasa, dan pemakaian dua kata itu bergantung pada suasana hatinya. Sebagai pembaca, saya tak tahu dan hanya bisa bingung.
Sekilas memang seperti tak ada yang salah. Pipanisasi dengan cepat saya pahami sebagai pemasangan pipa guna keperluan penyaluran gas alam ke tempat tujuan. Tapi kemudian ada yang aneh. Bahasa apa ya pipanisasi itu – Indonesia atau Inggris? Kalau Indonesia, mengapa bukan pemipaan? Kalau Inggris, sepertinya bukan. Orang Inggris kan menuliskannya piping, bukan pipanization.
Maka sadarlah saya bahwa ini bahasa Indonesia. Bertambah lagi deh satu contoh betapa pintarnya orang Indonesia dalam menciptakan kata baru (yang salah).
Seperti yang kita ketahui, bahasa Indonesia tidak mengenal pembentukan kata menggunakan akhiran -isasi. Kalau ada kata-kata seperti itu, maka itu kita datangkan dari bahasa Inggris yang berujung -ization atau -isation. Itulah mengapa ada “standar” dan ada “standardisasi”. Dua-duanya kita serap langsung. Standardisasi datangnya dari standardization, bukan standar + isasi.
(Tatacara penyerapan ini sebenarnya juga sedikit bikin bingung. Kalau memang -ization jadi -isasi kenapa “d” di situ tak sekalian dihilangkan saja? Serupa juga dengan aktif dan aktivitas. Kalau memang dalam menyerap kita boleh mengutak-atik, kenapa nggak sekalian “v” diganti “f”)
Soal mengapa harian sekelas Kompas bisa teledor berbahasa; jangan tanya saya. Soalnya, keteledoran berbahasa itu sama-sama dipelihara oleh masyarakat dan media massa.
Cerita ini belum selesai. Keesokan harinya, Jumat 10 November 2006, turun berita berjudul “Pemerintah Harus Konsisten” yang memuat pandangan ekonom Faisal Basri supaya merencanakan proyek-proyek infrastruktur dengan matang. Dalam berita ini, kata pipanisasi masih bertebaran.
Nah, dua hari setelahnya, Sabtu 11 November 2006, berita tentang pemipaan gas itu turun lagi. Kali ini judulnya “Proyek Pemipaan Gas Tetap Jalan”. Isinya adalah pernyataan Wakil Presiden Jusuf Kalla soal kepastian pelaksanaan proyek itu. Kata pipanisasi sudah tak ada, berganti pemipaan. Apakah mereka sudah menyadari kesalahan?
Mungkin iya, mungkin juga tidak. Coba lihat apa yang mereka tulis selama November ini:
Pada Selasa 14 November 2006, mereka pakai pemipaan dalam “Angkutan Kapal Lebih Ekonomis dari Pemipaan”.
Pada Rabu 22 November 2006, mereka masih pakai pemipaan dalam “Prioritaskan Gas untuk Kebutuhan Pasar Domestik”.
Pada Jumat 24 November 2006, mereka balik pakai pipanisasi dalam “Rusia Siap Bantu RI soal Senjata”.
Dan pada Sabtu 25 November 2006, mereka balik lagi pakai pemipaan dalam “Ekspor Gas Sudah Tidak Menguntungkan Lagi”.
Dari sini, sangat besar kemungkinan Kompas punya dua redaktur bahasa yang bekerja bergantian. Kalau hari ini si A yang bertugas, maka pipanisasi. Besok si B yang bertugas, maka giliran pemipaan. Atau bisa juga mereka bekerja bersamaan, dan persoalan pipanisasi vs. pemipaan diputuskan lewat gambreng atau suit tangan.
Atau mungkin juga hanya ada satu redaktur bahasa, dan pemakaian dua kata itu bergantung pada suasana hatinya. Sebagai pembaca, saya tak tahu dan hanya bisa bingung.
29 Komentar:
Semoga gue yg pertama ,...
Ma kasih dag singgah Bro,..
jadi malu ama senior :x....
.................
Senior apanya, saya kan masuknya setahun di bawah situ..
Btw apa kabaaar?
bacanya Koran Tempo dunk =)
Duh, versi online-nya berbayar Ben. Kortem pakai apa? Pipanisasi atau pemipaan?
Emang beda kalo yang sarapannya koran kompas....
Sebenarnya lebih tepat dibilang "makan malam" :)
skali-kali baca majalah Aneka atau Gadis, pasti setiap halaman kamu komentari deh!!!
gw cuma baca KorTem Sabtu Minggu doank sih...berita pipanisasi pemipaan mah ga da kayaknya..
dan bagaimanapun..baca koran tuh gw tetap lebih suka yang klasik.,..bukan online, hehehe.
kalo Aneka atau Gadis, pasar pembacanya beda, jadi sah sah saja mereka memakai bahasa slang atau prokem gitu...kalo Kompas dan koran-koran gitu harusnya bahasanya benar. =) [sotoy mode on =p]
bukan begitu bung Ikram?
sial..kok photo gw kaga muncul yak?
=(
Zute, saya ndak suka baca Aneka/Gadis, itumi bacaan anak SMA toh :)
Sama Ben, gua jg lebih suka baca koran kertas. Tapi lebih suka lagi baca yg gratis.
Ada kok fotonya. Ya kan sodara-sodara?
halo senior,
hehe, ikutan leksa.
menurut EyD, baik pemipaan maupun pipanisasi, keduanya tidak ada yang betul. mestinya: di pi pa in. EYD = Ejaan yang Diamburadulin.
Biar majalah nak ABG juga kadang2 isinya bagus n tips2nya biasanya aplicable(bahasa saya jgn diprotes)...
Lebih asik kalo punya teman pedagang majalah n koran, jadi bacanya bisa gratis...
Ejaan yang Diamburadulin? Hahaha. Bisa aja Mas Sahrudin ini. Anda senior saya.
Zute, janganmi. Kasian diaorang dagangan ndak laku-laku! :)
wakakakakakakak
kok jadi banyak logat makasar di sini?????
btw, "reboisasi" itu datangnya dari mana?
Pipanisasi vs. Pemipaan di "Kompas"
wah judulnya kenapa pake vs.? kenapa ga versus? trus kenapa juga pake kata versus yee?
wah wah wah indonesia....memang sangat cerdas kalo bikin kata serapan ^_^
btw komen diblogs bung ikram ini selalu terisi.. & kayanya seru kalo bikin IFC [ikram fans club]hohoho
Hasta La Vista
Versus tidak dibikin-bikin. Sudah diserap dari sananya.
Yang jadi masalah itu orang Indonesia cekatan dengan imbuhan impor tapi payah dengan imbuhan asli Melayu.
kompas kayanya sama ama gw.. bhs indonya acak2an hahaha :P
tadinya gw pikir, "pemipaan" itu buat "pembuatan pipa", demi mengalirnya gas, misalnya. Sementara "pipanisasi" adalah "pembuatan pipa-pipa", tapi tidak harus juga untuk membuat gas jadi mengalir di pipa (tidak menjelaskan gasnya), namun bisa digunakan langsung menjelaskan tempatnya. Jadi,penggunaannya: "pemipaan gas di kalimantan", dan "pipanisasi kalimantan".
Tapi terus gw baca link-nya kok bercampur baur gituh?
Emang enggak jelas nih...
Bisa di komplain di milis pembaca kompas...hehehe.
#Lucky
Orang Malaysia menyebutnya "pemaipan". Mereka menyerap "pipe" menurut bunyinya, yakni paip. Selesai perkara.
Kita kenapa sih repot-repot pakai -isasi?
Amel, tapi kan bahasa Inggris lo nggak acak-acakan.
Halo Ika, kepanasan kenapa? Ditunggu deh tulisan terbarunya Ika. Yang lebih bikin panas :)
Gombang: dan lebih parah lagi, orang Indonesia terlalu percaya diri seakan-akan pemakai imbuhan impor itu benar hahaha.
Lie: kenapa pakai versus? Karena ada semacam "pertarungan" dua redaktur bahasa untuk menerapkan kata pilihan masing-masing. Si A pengen pipanisasi, si B pengen pemipaan (ini misalnya lo). Jadilah dua kata ini bertarung.
Kok blognya nggak bisa dibuka Lie?
Andre: biar seru Ndre. Reboisasi? Hmm, menarik!
lucu ya, pipanisasi...
Kram, soal standardization, ales pernah denger
penjelasannya. Karena kata dasarnya standard, makanya
di-indonesiakan menjadi standardisasi.
But, anyway, tulisan ikram cukup membantu.... Membantu apa?
Membantu ales untuk lebih mawas terhadap pemakaian istilah di
dalam bahasa yang kian amburadul ini.
[Hayoooo, kalimat barusan ambigu lho...]
Kram,
ada contoh CV ga..
kl ada, mau dong CV-nya Ikram..
Biar pas nulis, ga salah bahasanya.. hehe3
-a pal-
Iya Git lucu. Ketawa dong? :D
Ales, menurut sumber2 yg aku baca nggak seperti itu. Kita nggak bisa menambahi kata dasar dengan -isasi karena itu nggak dikenal dalam Bahasa Indonesia.
Makanya yg ada (lagi-lagi) menyerap deh. Senang bisa membantu :)
Waah, saya belum pernah bikin CV. Apalagi PT, firma, dll.
Ah senyum dikulum aja...
gucci outlet, nike air max, tory burch outlet, oakley sunglasses, prada handbags, ugg boots, louis vuitton, polo ralph lauren outlet, louis vuitton, kate spade outlet, prada outlet, cheap oakley sunglasses, louis vuitton outlet, louis vuitton outlet, oakley sunglasses, ray ban sunglasses, tiffany jewelry, replica watches, michael kors outlet, longchamp outlet, louboutin, burberry, burberry outlet online, michael kors, christian louboutin outlet, ray ban sunglasses, oakley sunglasses, replica watches, oakley sunglasses, tiffany and co, nike free, michael kors outlet, ugg boots, louboutin shoes, ugg boots, uggs on sale, longchamp outlet, nike outlet, louis vuitton, polo ralph lauren outlet, longchamp, michael kors outlet, michael kors outlet, louboutin outlet, nike air max, ugg boots, michael kors outlet
hermes, sac longchamp, new balance pas cher, kate spade handbags, north face, ray ban uk, nike blazer, burberry, nike roshe run, nike free, nike free run uk, oakley pas cher, true religion jeans, coach outlet, sac guess, air jordan pas cher, nike air max, true religion jeans, ralph lauren uk, air max, hollister pas cher, vans pas cher, ray ban pas cher, timberland, abercrombie and fitch, michael kors, tn pas cher, nike air max, converse pas cher, louboutin pas cher, michael kors, lacoste pas cher, mulberry, michael kors, air force, coach outlet, hollister, nike roshe, coach factory outlet, true religion jeans, nike air max, coach purses, lululemon, hogan, michael kors, north face, vanessa bruno, ralph lauren pas cher, true religion outlet, longchamp pas cher
herve leger, soccer jerseys, hollister, new balance, p90x workout, soccer shoes, reebok shoes, ferragamo shoes, valentino shoes, chi flat iron, beats by dre, converse, asics running shoes, jimmy choo shoes, ray ban, instyler, north face outlet, north face outlet, mac cosmetics, ralph lauren, ghd, abercrombie and fitch, nike trainers, longchamp, iphone 6 cases, timberland boots, louboutin, gucci, nike air max, bottega veneta, oakley, birkin bag, wedding dresses, converse outlet, celine handbags, lululemon, mont blanc, babyliss, insanity workout, mcm handbags, nike roshe, nfl jerseys, nike huarache, hollister, nike air max, vans, hollister, giuseppe zanotti, baseball bats, vans shoes
louis vuitton, toms shoes, moncler outlet, canada goose outlet, ugg,uggs,uggs canada, hollister, coach outlet, canada goose, moncler, doudoune canada goose, juicy couture outlet, michael kors handbags, sac louis vuitton pas cher, pandora charms, canada goose, swarovski, louis vuitton, louis vuitton, doke gabbana outlet, wedding dresses, pandora jewelry, ugg boots uk, moncler, juicy couture outlet, swarovski crystal, moncler, lancel, moncler, supra shoes, michael kors outlet, replica watches, louis vuitton, pandora jewelry, ugg,ugg australia,ugg italia, moncler, canada goose uk, thomas sabo, pandora charms, michael kors outlet online, ugg pas cher, marc jacobs, canada goose, moncler, montre pas cher, barbour, canada goose outlet, links of london, barbour jackets, karen millen, canada goose, moncler, bottes ugg