Pertamina On The Move
Tuesday, November 07, 2006
1
Pompa bensin di kilometer 19 jalan tol Jakarta-Cikampek. Saya baru saja selesai bilang hendak mengisi bensin berapa rupiah, saat seorang perempuan berkaus merah-putih datang mendekat. Seorang sales promotion girl. Dia menyodorkan kepada saya stiker dan pamflet bertuliskan hak-hak konsumen Pertamina.
"Sudah tahu belum hak-hak yang didapat konsumen Pertamina?"
Belum. Lalu dia membacakannya satu per satu dengan cepat. Saya sebenarnya berharap dia akan berlanjut dengan "Nah sekarang, sudah dapat belum hak-haknya?" tapi ternyata tidak. Padahal kan itu juga pertanyaan penting. Lebih penting malah.
"Mau stikernya ditempelkan di belakang mobil?"
Nggak usah. Jangan dibikin heboh deh Pertamina sedang berusaha memenuhi hak konsumen. Itu kan sama juga artinya Pertamina sedang memenuhi kewajiban sendiri. Kenapa kami mesti senang riang gembira tempel-tempel stiker, atas sebuah usaha pemberian sesuatu yang sudah jadi hak kami sejak awal?
"Mau dimintai data-datanya? Nanti akan diikutkan dalam undian. Kalau menang bisa dapat motor, loh.."
Nggak ah.Kalau saya di sini lebih lama lagi, orang belakang bakal terhambat. Dan mereka, saya kira, tentu nggak akan senang kalau ada orang berlama-lama saat mengisi bensin. Biarlah suatu hari nanti saya beli motor pakai uang sendiri.
2
Pompa bensin di kilometer 19 jalan tol Jakarta-Cikampek. Pada beberapa outlet, ada papan bertuliskan "PREMIUM SEDANG DALAM PENGISIAN". Ada juga yang "PREMIUM HABIS". Wah gawat nih bisa-bisa nggak sampai Bandung. Eh tapi kalau memang bensin habis, lantas Avanza depan itu sedang apa?
Batari jalan terus. Saya turun, hendak ke Alfamart. Sambil lewat, saya tanya salah seorang SPG apa benar premium habis. Dia bilang, "Oh nggak kok... Ada."
"Loh terus itu tulisannya di papan?"
"Oh itu... Biarin aj -- "
"Biarin aja gimana? Kan bikin bingung?!"
Si SPG mendekati papan sialan itu dan memutarnya sedemikian rupa sehingga tak terbaca lagi dari jauh. Saya sebenarnya sadar kegiatan barusan tidak termasuk dalam job desc-nya. Ya maaf deh. Siapa suruh kamu berdiri-diri dan membicarakan sesuatu tentang hak konsumen?
Pada saat saya keluar dari Alfamart, Batari masih isi bensin. Di outlet yang sama dengan tempat si SPG tadi bertugas, pula. Ini bagus. Setelah apa yang saya lakukan terhadapnya, saya kira si SPG tak akan tanya-tanya Batari. Rupanya saya salah.
Dan dia rupanya juga salah pilih orang sore itu. Dia baru mulai beberapa kalimat saat Batari memotongnya dan bilang "Sudah pernah, Mbak..."
"Kalau sudah pernah, kok stikernya tidak dipasang?"
"Loh, bukannya stiker itu dipasang kalau saya puas?" kata Batari kalem. Si SPG diam.
Kamu mungkin berpikir kami berdua kelewatan atau salah sasaran. Tapi, sebagaimana saya bilang tadi, siapa suruh dia berdiri-diri dan berbicara sesuatu tentang hak konsumen?
Membicarakan hak-hak konsumen, apalagi persis di pompa bensin, sama saja dengan mengorek luka lama. Setelah sekian lama kita dibohongi, dicurangi, tiba-tiba kita diajak ngobrol soal hak-hak konsumen, dan diajak bergembira ria tempel stiker serta ikut undian? Bah.
Saya sih berharap kelakuan kami berdua ini akan masuk ke dalam laporan buat atasannya. Supaya mereka tahu bahwa tidak semua konsumen bisa mudah dibujuk dengan selembar stiker dan undian berhadiah.
Bahwa ada segelintir konsumen yang mengerti, bahwa ketika seseorang sedang berusaha memenuhi kewajibannya sendiri, sesungguhnya bukan gembar-gembor promosi yang ia butuhkan.
Pompa bensin di kilometer 19 jalan tol Jakarta-Cikampek. Saya baru saja selesai bilang hendak mengisi bensin berapa rupiah, saat seorang perempuan berkaus merah-putih datang mendekat. Seorang sales promotion girl. Dia menyodorkan kepada saya stiker dan pamflet bertuliskan hak-hak konsumen Pertamina.
"Sudah tahu belum hak-hak yang didapat konsumen Pertamina?"
Belum. Lalu dia membacakannya satu per satu dengan cepat. Saya sebenarnya berharap dia akan berlanjut dengan "Nah sekarang, sudah dapat belum hak-haknya?" tapi ternyata tidak. Padahal kan itu juga pertanyaan penting. Lebih penting malah.
"Mau stikernya ditempelkan di belakang mobil?"
Nggak usah. Jangan dibikin heboh deh Pertamina sedang berusaha memenuhi hak konsumen. Itu kan sama juga artinya Pertamina sedang memenuhi kewajiban sendiri. Kenapa kami mesti senang riang gembira tempel-tempel stiker, atas sebuah usaha pemberian sesuatu yang sudah jadi hak kami sejak awal?
"Mau dimintai data-datanya? Nanti akan diikutkan dalam undian. Kalau menang bisa dapat motor, loh.."
Nggak ah.Kalau saya di sini lebih lama lagi, orang belakang bakal terhambat. Dan mereka, saya kira, tentu nggak akan senang kalau ada orang berlama-lama saat mengisi bensin. Biarlah suatu hari nanti saya beli motor pakai uang sendiri.
2
Pompa bensin di kilometer 19 jalan tol Jakarta-Cikampek. Pada beberapa outlet, ada papan bertuliskan "PREMIUM SEDANG DALAM PENGISIAN". Ada juga yang "PREMIUM HABIS". Wah gawat nih bisa-bisa nggak sampai Bandung. Eh tapi kalau memang bensin habis, lantas Avanza depan itu sedang apa?
Batari jalan terus. Saya turun, hendak ke Alfamart. Sambil lewat, saya tanya salah seorang SPG apa benar premium habis. Dia bilang, "Oh nggak kok... Ada."
"Loh terus itu tulisannya di papan?"
"Oh itu... Biarin aj -- "
"Biarin aja gimana? Kan bikin bingung?!"
Si SPG mendekati papan sialan itu dan memutarnya sedemikian rupa sehingga tak terbaca lagi dari jauh. Saya sebenarnya sadar kegiatan barusan tidak termasuk dalam job desc-nya. Ya maaf deh. Siapa suruh kamu berdiri-diri dan membicarakan sesuatu tentang hak konsumen?
Pada saat saya keluar dari Alfamart, Batari masih isi bensin. Di outlet yang sama dengan tempat si SPG tadi bertugas, pula. Ini bagus. Setelah apa yang saya lakukan terhadapnya, saya kira si SPG tak akan tanya-tanya Batari. Rupanya saya salah.
Dan dia rupanya juga salah pilih orang sore itu. Dia baru mulai beberapa kalimat saat Batari memotongnya dan bilang "Sudah pernah, Mbak..."
"Kalau sudah pernah, kok stikernya tidak dipasang?"
"Loh, bukannya stiker itu dipasang kalau saya puas?" kata Batari kalem. Si SPG diam.
Kamu mungkin berpikir kami berdua kelewatan atau salah sasaran. Tapi, sebagaimana saya bilang tadi, siapa suruh dia berdiri-diri dan berbicara sesuatu tentang hak konsumen?
Membicarakan hak-hak konsumen, apalagi persis di pompa bensin, sama saja dengan mengorek luka lama. Setelah sekian lama kita dibohongi, dicurangi, tiba-tiba kita diajak ngobrol soal hak-hak konsumen, dan diajak bergembira ria tempel stiker serta ikut undian? Bah.
Saya sih berharap kelakuan kami berdua ini akan masuk ke dalam laporan buat atasannya. Supaya mereka tahu bahwa tidak semua konsumen bisa mudah dibujuk dengan selembar stiker dan undian berhadiah.
Bahwa ada segelintir konsumen yang mengerti, bahwa ketika seseorang sedang berusaha memenuhi kewajibannya sendiri, sesungguhnya bukan gembar-gembor promosi yang ia butuhkan.
24 Komentar:
Salam kenal bro
hebat yah kamu berpikiran sampe segitu,
kalo saya sih liat SPG pikirannya ngeres
mulu...
zute
cara paling bodoh untuk beriklan hehehe.
udah sering saya denger busuk2nya pertamina dari temen2 yang magang disana. ok, lupakan soal gimana ini perusahaan "treat" konsumennya. tapi please donk... jangan memanipulasi data deh... jaga lingkungan sekitar kita!! negara lain sibuk berdebat global warming, ehhhh ini perusahaan masih aja nyogok bwat ngedapetin ISO standard! Memalukan!!
oil industry emang keras bung!!!!!
meskipun sejelek-jeleknya itu pertamina, dengan kelakuan yang kita tau udah jelek, yang jelas itu perusahan dalam negeri yang ngurus kekayaan negeri gue sendiri
* HEDOP PERTAMINA *
-> ayo, HRD pertamina, butuh orang buat jadi MANAGER gak ni, kontak gue dong :D <-
komen aneh yang diatas, gak jelas
* eh, gak boleh ngejunk disini yah *
skip deh
Halo Zute, salam kenal juga.
Kalau dibilang cara paling bodoh untuk beriklan, sebenarnya tidak juga Mel. Justru cerdas - menutupi kenyataan bahwa mereka tak memenuhi kewajiban, dengan bagi-bagi stiker dan bikin undian motor.
Mungkin Amel lebih cerdas dari mereka, sehingga cara beriklan ini nampak bodoh :)
Industri minyak memang berat, Fahdi. Dan dalam beberapa hal, mungkin saja Pertamina mesti belajar ke Schlumberger :D
Oya, kenapa sih kita mesti cinta Pertamina karena dia perusahaan dalam negeri? Kenapa nggak dibalik, Pertamina yg cinta kita?
Kenyataan bahwa sejak 1970an, di Pertamina sudah terjadi korupsi, membuktikan bahwa mereka nggak cinta kita deh.
oh nggak2... saya mah bukan merasa cerdas.. cuma paling suka menghina2 perusahaan2 "besar" kali yah? LOL
Ikram back to the line =)
kalo kata guru PPKN gw jaman SMA sih, Pertamina tuh selama ini kesibukan ngegali Pancasila, ga kayak Petronas yang ngegali minyak terus..
eh eh tapi bukannya kalo gitu orang Pertamina harusnya lebih bermoral ya?
lieur urang...
eh tapi sekarnag katanya Shell ma Petronas dah buka SPBU juga di Indo..coba disana kram, trus ntar ceritain ma gw..
btw, Pada saat saya keluar dari Alfamart, Batari masih isi bensin.
sedikit janggal =p
Yg nyetir Batari.. Jadi pas dia isi bensin, gua beli minum ke Alfamart. Tp pas gua keluar dari Alfamart, dia masih isi bensin juga. Lama gara2 nunggu uang kembalian.
Amel suka menghina perusahaan2 besar? Welcome to the club! Hehehe.
Pertamina kebakaran jenggot lantaran SPBU2 non-merah (non-pertamina) udah berjamuran di mana mana.
Si kuning (Shell) dan si hijau (Petronas). Udah gitu pelayanannya lebih bagus. Di SPBU pertamina kapan mobil kita dilap kacanya gratis??? Kapan petugasnya nyamperin kita buat ngebukain tangki bensin kita???
SPG-nya gak bakalan lah ngelaporin ke atasan. Soalnya:
-bisa2 dia yg dimarahin bosnya karena bikin konsumen rada jengkel, walaupun sebenarnya si SPG gak begitu salah. Mendingan dia ngelaporin bahwa keadaan baik2 saja.
-emangnya kalo ada konsumen yg senewen, honornya nambah?
Zute, lo dah mulai suka comment di sini ya, bro?
Krom, pembaca setia lo bertambah satu,hehehe
Benx, Ikram kan paling senang disupirin cewe
Semoga dengan adanya pemain lain di bidang SPBU, pertamina akan lebih memperhatikan masalah pelayanan pada konsumen.
Shell dan Petronas... kapankah kalian buka cabang di makassar?
ini zute lagi
ooo...gitu toh kram, habis kalo di chicklit bilangnya gini
"pa, selagi papa isi bensin, mama beli makanan di supermarketnya dulu yak"
hehhehe, piss kram =p
btw mana emailnya Bos?
ooo...gitu toh kram, habis kalo di chicklit bilangnya gini
"pa, selagi papa isi bensin, mama beli makanan di supermarketnya dulu yak"
hehhehe, piss kram =p
btw mana emailnya Bos?
buhsettt..kok dua kali yak..begi amat gw =p
maap
sekali lagi terbukti, kapitalisme (persaingan bebas+mekanisme pasar) insya Allah menguntungkan konsumen, hehehehe(eh, tapi belum ya?). saya sih berharap moga2 citra yang baru dibangun pertamina ini bener dan bisa terus..
btw, km 19 atau 39?
Ssst.. kalau kedengeran anak yg anti-kapitalisme bisa gawat :)
Kalau buat saya sih gimana niat. Kalau niatnya memang menguntungkan konsumen, nggak usah kapitalisme juga sebenernya bisa. Tapi ini kan nggak.
Kilometer 19 Luck, yang ada Starbucks-nya itu.
Ben, sori ya emailnya kelamaan.
pertamina memang menyebalkan... entah sih kalo urusan yang gede2 mah gua kagak ngarti.. tapi gua pernah ngerasain ditipu sama petugas SPBU-nya. jadi angka nominal jumlah bensinnya cepet2 di-nol-kan sebelum bokap gua sempet ngeliat jumlahnya. licik banget ya... nyebelin...
ngisi bengsign di shell aja kram, dapet minum, kacanya dielapin..
Foot printin...
Memang begitulah, mengurus perusahaan yang besar itu susah. Meski Pertamina disebut Monopoli pengadaan BBM namun pada prakteknya untuk urusan ke konsumen tidak boleh langsung, melainkan melalui pihak III, yaitu pemilik SPBU. Maksudnya biar ngga monopoli banget, karena biar BUMN harus mengikuti UU. Perintah monopoli juga karena besarnya subsidi dari pemerintah, biar harga BBM dimasyarakat nggak terlalu mahal
Nah disitu sulitnya membina pihak III, yang tentunya ngga mungkin dipelototin terus. Beberapa ada yang baik yang menjaga pelayanan untuk kepuasan konsumen, tapi ada juga yang kurang baik hanya mengejar untung, apalagi waktu bikin SPBU didanai utang Bank, terus dikejar2 bunga bank. Mereka juga manusia, yang tak luput dari dosa /salah.
Mungkin yg di km 19 masuk kelompok mitra (pihak III) yang peduli dengan pelayanan dan kepuasan konsumen, makanya dia bikin program untuk menyenangkan konsumen. Tapi masalahnya kesenangan konsumen itu ternyata macem2. Ada orang yg suka nyepi digunung, ada orang yg suka goyang disko terus, ada orang yg senengnya melototin komputer, ada orang yg senengnya makan terus sampai tambun, ada yang hobinya pasang nomer biar ngga pernah dapet, ada yang senengnya berantem sampai berdarah2 dan mungkin masih banyak lagi yang kesenengannya aneh-aneh. Tentunya nurutin itu semua ngga mungkin, jadi program yg dibuat km 19 tentunya yang umumnya orang suka, minimum 51% orang suka. Mungkin ikram termasuk kelompok bukan orang kebanyakan, atau kelompok orang langka yang susah diketahui orang lain kesukaannya.
tapi diluar itu semua, mestinya km 19 perlu dapat appraisal krn berusaha tampil lebih baik dari SPBU kebanyakan. Meski munculnya setelah ada pesaing pertamina, ternyata hal itu lebih mampu menyadarkan para mitra (pihak III) untuk pentingnya sebuah pelayanan kepada konsumen, dibandingkan himbauan berulang2 dari petugas pertamina.
salam
gucci outlet, nike air max, tory burch outlet, oakley sunglasses, prada handbags, ugg boots, louis vuitton, polo ralph lauren outlet, louis vuitton, kate spade outlet, prada outlet, cheap oakley sunglasses, louis vuitton outlet, louis vuitton outlet, oakley sunglasses, ray ban sunglasses, tiffany jewelry, replica watches, michael kors outlet, longchamp outlet, louboutin, burberry, burberry outlet online, michael kors, christian louboutin outlet, ray ban sunglasses, oakley sunglasses, replica watches, oakley sunglasses, tiffany and co, nike free, michael kors outlet, ugg boots, louboutin shoes, ugg boots, uggs on sale, longchamp outlet, nike outlet, louis vuitton, polo ralph lauren outlet, longchamp, michael kors outlet, michael kors outlet, louboutin outlet, nike air max, ugg boots, michael kors outlet
herve leger, soccer jerseys, hollister, new balance, p90x workout, soccer shoes, reebok shoes, ferragamo shoes, valentino shoes, chi flat iron, beats by dre, converse, asics running shoes, jimmy choo shoes, ray ban, instyler, north face outlet, north face outlet, mac cosmetics, ralph lauren, ghd, abercrombie and fitch, nike trainers, longchamp, iphone 6 cases, timberland boots, louboutin, gucci, nike air max, bottega veneta, oakley, birkin bag, wedding dresses, converse outlet, celine handbags, lululemon, mont blanc, babyliss, insanity workout, mcm handbags, nike roshe, nfl jerseys, nike huarache, hollister, nike air max, vans, hollister, giuseppe zanotti, baseball bats, vans shoes
louis vuitton, toms shoes, moncler outlet, canada goose outlet, ugg,uggs,uggs canada, hollister, coach outlet, canada goose, moncler, doudoune canada goose, juicy couture outlet, michael kors handbags, sac louis vuitton pas cher, pandora charms, canada goose, swarovski, louis vuitton, louis vuitton, doke gabbana outlet, wedding dresses, pandora jewelry, ugg boots uk, moncler, juicy couture outlet, swarovski crystal, moncler, lancel, moncler, supra shoes, michael kors outlet, replica watches, louis vuitton, pandora jewelry, ugg,ugg australia,ugg italia, moncler, canada goose uk, thomas sabo, pandora charms, michael kors outlet online, ugg pas cher, marc jacobs, canada goose, moncler, montre pas cher, barbour, canada goose outlet, links of london, barbour jackets, karen millen, canada goose, moncler, bottes ugg
jianbin1219
cheap jordans
marc jacobs outlet
tods shoes,tods shoes sale,tods sale,tods outlet online,tods outlet store,tods factory outlet
kobe 9 elite
hollister shirts
hollister
instyler ionic styler,instyler,instyler ionic styler pro
babyliss outlet
converse sneakers
valentino shoes
salomon speedcross 3
ed hardy outlet
nike air foamposite one,foamposite,foamposites,foamposite release 2015,foamposite sneakers,foamposites for sale,foamposite gold
air jordan 4 free shipping
tommy hilfiger outlet
bottega veneta outlet online