Commitment is about doing whatever it takes.—Anonymous

Orang Baru Sini

Sunday, January 08, 2006

Tersebutlah seorang laki-laki yang sedang bingung. Suatu malam dia hendak pergi ke rumah temannya, dengan mengendarai sepeda motor. Tapi motor itu lampu depannya tidak menyala, padahal perjalanan ke rumah temannya mesti melalui dua pos polisi. Dia bimbang menakar antara teman dan tilang. Teman, tilang. Teman, tilang...

Takut temannya marah karena kelamaan menunggu, akhirnya laki-laki ini nekat pergi juga. Perkara lampu motor dia pikirkan sebatas kumaha engke wae lah.

Kini dia sudah di jalan yang ada pos polisinya. Dari jauh dilihatnya seorang polisi berdiri di depan pos melihat ke arahnya; motor yang berjalan dengan lampu mati: mangsa. Untunglah (kapan sih kita bangsa Indonesia tidak untung, kata Umar Kayam) laki-laki ini sudah dapat akal. Bukannya kabur, dia tetap tenang dan mengurangi laju motornya mendekati pos. Sampai di pos dia berhenti.

Si polisi terkejut. "Ada apa Pak?" tanyanya.

"Selamat malam Pak. Saya mau tanya kalau toko onderdil motor dekat sini mana ya? Lampu motor saya mati," katanya -- masih dengan tenang.

"Loh, dari tadi Bapak jalan memang sudah tidak pakai lampu kok," jawab si polisi.

"Oh, iya. Matinya baru aja, pas di belokan situ."

"Bapak orang mana?"

"Saya orang baru sini."

"Oooh. Kalau toko onderdil sih ke arah sana."

"Jauh, Pak?"

"Yaa, dua tiga kilo begitu."

"Baik terimakasih Pak." Teman kita ini menghidupkan motor melanjutkan perjalanan.

Sekarang tinggal satu pos polisi lagi. Dia menerapkan taktik yang sama, hanya kali ini lebih berdosa karena ditambah pakai pura-pura nyasar. Dari pos polisi pertama ke arah toko onderdil mestinya tidak perlu melewati pos polisi kedua. Tapi karena dari awal dia memang tidak berniat ke toko, terpaksalah berlagak dungu dan kehilangan arah. Toh dia orang baru sini.


------
Ini pengalaman teman saya yang pemalu. Sebagai pencerita ulang (dan sudah berusaha untuk tidak berkomentar, ya kaan) buat saya sih tak masalah jika ada yang mau meniru taktik ini. Eh tapi kalau ada yang punya taktik lain yang lebih jitu, bagi-bagi dong :)

29 Komentar:

Blogger GPS »
09 January, 2006 12:41  

cerdas...

Anonymous Anonymous »
09 January, 2006 14:43  

wah. pintarnya...
patut dicontoh dan diteladani tuh kaya gitu.. nyalinya hebat juga
ho ho ho

Blogger dewihujan »
09 January, 2006 20:06  

calon aktor...kecuali di depan mamanya kali ya...

Anonymous Anonymous »
09 January, 2006 21:09  

example of a good citizen

Blogger Kamojima »
11 January, 2006 07:30  

Hebat, iri...

Blogger za »
12 January, 2006 22:46  

Lama-lama kok gw merasa substansi tulisan di blog lo semakin bergaya chicklit ya Kram. Enteng sih, jadi enak dibaca. Tapi bagaimana dengan nilai-nilai nya?

Kalau cuma sebatas metoda gak masalah sih: enteng. Tapi menurut gw substansi gak boleh pernah hilang. Atau gw aja yang lemot kali yak gak bisa menemukan substansi dari tulisan elo apaan.

Ingat lo, masih banyak permasalahan di dunia yang harus dipecahkan. Hu..hu...hu... mode sok bijak: ON.

Anonymous Anonymous »
12 January, 2006 23:25  

polisi indonesia mudah dibohongi y?hehe...

Blogger ikram »
13 January, 2006 10:40  

Terimakasih buat semua yang sudah berkomentar.

Khusus buat Zaki yang mengatakan "substansi tulisan bergaya chicklit" ....

Mungkin gua belakangan ini sedang merasa nyaman banget sama kehidupan gua di lingkaran terkecil, Zak. You know why :)

Tapi sabarlah, gua nggak lulus 8 sks semester ini. Siap2lah membaca makian gua terhadap dunia!

Btw, maling memang selalu lebih pintar daripada polisi, bukan? Ah gua jadi berkomentar deh tuh.

Anonymous Anonymous »
13 January, 2006 11:56  

Semester kemaren gue gak lulus 10 sks, krom.
Wakili juga makian gue terhadap dunia ya, krom!

Anonymous Anonymous »
13 January, 2006 13:04  

jangan maki diriku donk!
aku kan tak berbuat apaapa pada kalian...hehehe

berjuanglah kalian! terkadang idealitas mesti bijak pada realitas. hadapi dan kalian harus keluar dengan kemenangan. ok!

Anonymous Anonymous »
13 January, 2006 19:02  

kemampuan berpikir cepat yang mengagumkan...

Blogger za »
14 January, 2006 00:17  

Ha...ha... dunia kecil itu tho. Hayo tanggung jawab ke diri sendiri sudah bisa belum? (mode sok bijak kuadrat: ON)

Anonymous Anonymous »
14 January, 2006 14:39  

bukan chicklit lagi,,,klo tulisan ikram mah bagusnya disebut menlit,,,,kayak novel jomblo ato laylalayla itu (lupa gw judulnya, yg nulisnya anak penerbangan itu lho)

anak itb mah jago bikin lit2an yah...kan ibu chicklit kita dari arsi...wah hebat! kapan ya anak itb bikin tulisan yg tidak 'memperkosa' bahasa?

Blogger L. Pralangga »
14 January, 2006 23:40  

Mas..mas.. saya bener2 orang baru disini.. :) - Toko onderdilnya dimana sih?

Blogger Trian Hendro A. »
16 January, 2006 13:45  

zaki..loe sentimen atau lagi "ngedidik" ikram?

anyway..emang perhiasan dunia, kadang banyak racunya.

Blogger Beni Suryadi »
16 January, 2006 15:49  

kram..temen lu tu ganteng ga?mau dunk =D

Blogger GPS »
16 January, 2006 18:16  

si zaki kenapa sih?

lu kenapa zak?

Blogger za »
17 January, 2006 21:19  

O iya, lu kenapa Zak? Sindrom stress mau lulus? Loh elo bukannya dah lulus Zak? Terus kok mengalami sindrom?

Mode serius-kuadratik-limit-menujut-tak-hingga:ON
(Masih banyak permasalahan di dunia yang lebih menantang untuk dipecahkan)

Blogger Kamojima »
17 January, 2006 22:18  

Wah, hanya karena gw nulis nama Ikram pake huruf miring, Ikram langsung ngebenerin ukuran foto gw di blognya Batari. Ternyata Ikram punya sisi baik juga.

Eh tau nggak, Andrea nangis sampe kacamatanya jadi merah gara-gara gak bisa ikut traktiran kemaren. Baca deh di blog-nya.

Blogger ikram »
18 January, 2006 15:54  

Zak, si Aji nanya lo. Kok lo bukannya jawab malah ikut2an nanya sih. Hehe.

Sigit, hiburlah Andrea dengan cara memakai boxer itu. Yeah.

Anonymous Anonymous »
18 January, 2006 21:51  

Bukan krom, "monster" bukan cerita seram. Dan bukan pula gaya eropa, tapi jepang.
Yg gue sadur itu kisah yg ada di dalam buku cerita yg ada di dalam manga tersebut.
"Monster" itu cerita kayak detektif gitu.
A nameless monster itu cuma cerita yg jadi analogi dari situasi sebenarnya.

Manga kelas berat. Gue aja masih bingung ama ceritanya. You should read it someday

Eh, sory gak nyambung ama postingan lo yg ini.

gomenasai...

Blogger 18november »
19 January, 2006 12:40  

wah udah mulai ada post yg ga bisa dikomen! seru..

Blogger ikram »
19 January, 2006 13:45  

Tapi buat gua ceritanya seram mencekam.

Oh itu tetap gaya jepang ya, thanks.

Upi, udah lama haus ya? Hehehe.

Blogger za »
22 January, 2006 10:03  

Eh mau nanya apaan Ji? Di blog-nya Ikram nyediain jasa kayak BBS(Bulletin Board Service) zaman internet sebelum ada WWW yah.

Blogger GPS »
23 January, 2006 22:44  

ya itu pertanyaan gue...

lu kenapa?

kalo gue ngeliatnya kaya (sori)lunatik lepas kendali di dunia cyber yang seperti kehilangan dunia yang pernah dimiliki sesaat dan ketagihan namun tak bisa menemukannya kembali sehingga memaksakan kembalinya dunia itu di dunia lain yang belum tersentuh (hosh.. hosh..)

bener ga?

oiya sekalian pertanyaan yang gue tanya di YM..

lu sidang kapan zak?

kalo lu emang udah lulus (dari ITB tentunya, bukan dari sarmud) gue tunggu traktirannya, kalo perlu gue layanin debat-debat yang lu perluin itu..

kl emang berat akan semua yang terjadi silakan menangis di pundak abang..

Blogger Yuti Ariani »
27 January, 2006 14:42  

Kram, kalo lupa make helm enaknya ngomong apa ya?

Blogger ikram »
29 January, 2006 11:09  

Mengikuti contoh saja. Bilang bahwa helm kita baru saja hilang di parkiran -- toko helm di mana ya Pak?

Inspiring banget temen saya memang. Hehe.

Anonymous Anonymous »
28 June, 2007 19:20  

jangan lupa kunjungi www.wikimu.com

Blogger jeje »
19 September, 2017 12:53  

ultra boost
retro jordans
jordan shoes
louboutin shoes uk
yeezy boost 350 v2
asics running shoes
pandora charms
adidas shoes
adidas outlet
kobe bryant shoes

Leave a reply Back to home

tentang saya

tulisan sebelumnya

arsip

IkramPutra©2010 | thanks for stopping by