Satu Kata Dua Arti: Sejak Kapan Percuma Jadi Gratis?
Monday, June 18, 2007
DI INGGRIS, BILL BERARTI jumlah uang yang harus dibayarkan alias tagihan. Tapi di Amerika Serikat bill berarti uang kertas. Kemudian di Inggris, rubber adalah sesuatu yang digunakan untuk menghapus tulisan (pensil). Tapi di Amerika rubber adalah sesuatu yang digunakan untuk mencegah kehamilan dan/atau penyakit menular lewat seks. Jadi bukan, ini bukan tentang sinonim. Ini tentang satu kata dua arti.
Meski sama-sama penutur bahasa Inggris, tidak semua kata (dan istilah) lantas dimaknai sama di Inggris dan Amerika. Dan perkara serupa juga terjadi di dekat kita, di satu sudut Asia Tenggara ini. Di Indonesia butuh adalah perlu. Tapi di Malaysia butuh adalah sesuatu yang bisa dipakaikan rubber tadi.
Ketika seorang Indonesia menjemput temannya, dia akan menemui/mendatangi si teman itu. Tapi ketika orang Malaysia menjemput temannya, dia sebenarnya sedang berharap temannya itu datang kepadanya.
Nah, salah kaprah akan terjadi jikalau antar penutur bahasa tidak ada kalibrasi sebelumnya.
“Dude, got any rubber? It’s for tonight – if you know what I mean,”
“Oh sorry mate, forgot to bring my pencil case today.”
“You keep your rubber in you pencil case? DUDE, keep it in your wallet!”
Ya, mungkin tidak persis benar, tapi seperti itulah ujungnya: keheranan. Itu masih bagus. Kalau percakapan yang melibatkan butuh tanpa kalibrasi? Nggak tahu. Bisa-bisa perang saudara barangkali. Hahaha.
***
DI KOMPAS (16/6) SILAM ada sebuah tulisan dari Arya Gunawan, Koordinator Seksi Komunikasi UNESCO Kantor Jakarta, yang membahas soal perbedaan pengertian kata/istilah di tiga negara penutur bahasa Melayu. Judulnya “Awas, Periuk Api!”.
(Kita ikut senang karena kolom bahasa Kompas akhirnya kembali ke jalan yang benar – menyajikan tulisan yang memang membahas persoalan kebahasaan, bukan hal lain-lain seperti teologi atau normal/tidaknya pelaku homoseksual).
Dalam versi panjang tulisannya, Arya memberikan lagi contoh-contoh satu-kata-dua-arti. Di Malaysia, para pemain sepakbola berpayah-payah lari kesana-kemari hanya untuk “melakukan jaringan”. Aneh kan? Kalau sekedar buat jaringan kan mereka cukup masuk himpunan atau ikut seminar atau pelatihan emotional inteligence semacam Siaware. Rupanya di Malaysia, jaringan berarti bola masuk gawang!
Sekarang, mari kita lihat contoh yang menarik ini. Percuma di Malaysia merujuk kepada sesuatu yang tak perlu dibayar pakai duit. Sedangkan di Indonesia, percuma merujuk kepada sesuatu yang tak ada guna, sia-sia. Hey, sejak kapan?
Bukankah kita di Indonesia pernah menggunakan percuma dengan pengertian yang sama dengan orang Malaysia?
Naik kereta api tut.. tut.. tuuut.. Siapa hendak turut… Ke Bandung, Surabaya.. Bolehlah naik dengan percuma...
Tuh kan, paling tidak sewaktu Ibu Kasur menciptakan lagu “Naik Kereta Api” dulu, baik orang Indonesia maupun Malaysia memaknai percuma dengan pengertian yang sama.
Kalau begitu sejak kapan percuma kita ganti dengan gratis?
------
“English usage in the UK and USA” dari Krysstal.com
Meski sama-sama penutur bahasa Inggris, tidak semua kata (dan istilah) lantas dimaknai sama di Inggris dan Amerika. Dan perkara serupa juga terjadi di dekat kita, di satu sudut Asia Tenggara ini. Di Indonesia butuh adalah perlu. Tapi di Malaysia butuh adalah sesuatu yang bisa dipakaikan rubber tadi.
Ketika seorang Indonesia menjemput temannya, dia akan menemui/mendatangi si teman itu. Tapi ketika orang Malaysia menjemput temannya, dia sebenarnya sedang berharap temannya itu datang kepadanya.
Nah, salah kaprah akan terjadi jikalau antar penutur bahasa tidak ada kalibrasi sebelumnya.
“Dude, got any rubber? It’s for tonight – if you know what I mean,”
“Oh sorry mate, forgot to bring my pencil case today.”
“You keep your rubber in you pencil case? DUDE, keep it in your wallet!”
Ya, mungkin tidak persis benar, tapi seperti itulah ujungnya: keheranan. Itu masih bagus. Kalau percakapan yang melibatkan butuh tanpa kalibrasi? Nggak tahu. Bisa-bisa perang saudara barangkali. Hahaha.
***
DI KOMPAS (16/6) SILAM ada sebuah tulisan dari Arya Gunawan, Koordinator Seksi Komunikasi UNESCO Kantor Jakarta, yang membahas soal perbedaan pengertian kata/istilah di tiga negara penutur bahasa Melayu. Judulnya “Awas, Periuk Api!”.
(Kita ikut senang karena kolom bahasa Kompas akhirnya kembali ke jalan yang benar – menyajikan tulisan yang memang membahas persoalan kebahasaan, bukan hal lain-lain seperti teologi atau normal/tidaknya pelaku homoseksual).
Dalam versi panjang tulisannya, Arya memberikan lagi contoh-contoh satu-kata-dua-arti. Di Malaysia, para pemain sepakbola berpayah-payah lari kesana-kemari hanya untuk “melakukan jaringan”. Aneh kan? Kalau sekedar buat jaringan kan mereka cukup masuk himpunan atau ikut seminar atau pelatihan emotional inteligence semacam Siaware. Rupanya di Malaysia, jaringan berarti bola masuk gawang!
Sekarang, mari kita lihat contoh yang menarik ini. Percuma di Malaysia merujuk kepada sesuatu yang tak perlu dibayar pakai duit. Sedangkan di Indonesia, percuma merujuk kepada sesuatu yang tak ada guna, sia-sia. Hey, sejak kapan?
Bukankah kita di Indonesia pernah menggunakan percuma dengan pengertian yang sama dengan orang Malaysia?
Naik kereta api tut.. tut.. tuuut.. Siapa hendak turut… Ke Bandung, Surabaya.. Bolehlah naik dengan percuma...
Tuh kan, paling tidak sewaktu Ibu Kasur menciptakan lagu “Naik Kereta Api” dulu, baik orang Indonesia maupun Malaysia memaknai percuma dengan pengertian yang sama.
Kalau begitu sejak kapan percuma kita ganti dengan gratis?
------
“English usage in the UK and USA” dari Krysstal.com
19 Komentar:
Wew... baru kepikiran :p kekekkeke.... Dulu juga sempet bingung pas orang melayu sini bilang "bila datang?"... Hahh?? Ya.. (ngarepin kalimatnya diselesain..).. Ya? bila datang kenapa?? Hmm... ga waras nih orang kupikir :p hehehhe... ternyata... kapan datang? :D
harusnya lo ikut pelatihan balai bahasa kemaren, kram.
btw, tak perllu dibayar pakai duit := gratis, kan. Mungkin harusnya, 'sejak kapan percuma kita ganti jadi sia-sia'.
CMIIW :)
percumalah dikasih gratisan... pasti orang malaysia bingung neh dengan kata2 diatas..
Setuju sama Ika. Kalimat terakhirnya kayaknya salah. Oya, bukankah ada kata cuma-cuma yang dekat dengan percuma yang juga berarti "gratis"?
Ika dan Maul,
Maksudnya begini :)
Dulu, untuk sesuatu yang tak perlu dibayar, kita bilang "percuma" (seperti yang di lagu Ibu Kasur).
Tapi sekarang, kita menggunakan "gratis".
Nah, sejak kapan kita mengganti/menggeser penggunaan "percuma" dengan "gratis"?
kram, just want to tell you that, blog gw yg sudutkecil udah gw private-in, karena ada pihak yg nggak suka dengan tulisan gw dan dia ngancem bakalan nge-perkarain. Katanya offensif, padahal enggak juga. CUman becanda di tulisan. Padahal gw udah mulai disana sejak desember 2005 dan itu bener2 setiap langkah gw banget. Gw ngga mau ngapus tulisan gw disana, jadi gw private in. Well, yang pasti gw mulai di yang baru neh.. hiks..hikss..
ganti link gw ya man
petualangan.tahun.ini.blogspot.com
thanks berat!
hai numpang komen yaaa.
gw gatau sejak kpn kata percuma diganti dgn gratis.
tapi yg gw tau, penggunaan kata 'secara' udah mulai marak sekali.
jadi harap dingat2, biar entar kalo anak cucu kita nanya: sejak kpn kata karena diganti secara?
maka kita bisa menjawabnya dengan mudah. tul kan? hihihi...
kayanya hampir sama aja deh Kram..
pergeseran kata gimana?
apa guenya yg gak mudheng..?
f(^_^)
Nieke, mungkin gua yg kurang jelas.
Dulu kan kita pernah menggunakan "percuma" untuk "sesuatu yang nggak usah dibayar" (buktinya: lagu Ibu Kasur itu).
Tapi sekarang kita pakai istilah "gratis" untuk "sesuatu" tadi.
Nah, pertanyaannya, sejak kapan kita ganti "percuma" dengan "gratis" -- untuk menjelaskan sesuatu yang tak perlu dibayar?
Mengerti kan? Kan? Kan?
*stress.
eh, bukannya pertanyaannya seharusnya:
sejak kapan kita mengganti arti kata percuma menjadi "sia-sia"???
kram, rubber itu ga boleh disimpen di dompet. Baca kemasannya dech.
*hasil dari penyuluhan aids
oh iya wung? makasih informasinya.
percuma ngejelasin kata percuma mah ....haha....
garing
--baru kepikiran, ternyata banyak katakata yang udah berbeda arti yah diindosnenos initeh?
yuk ah
Ada juga satu kata tiga arti : kata "Gas".
Dalam bahasa Inggris dan Indonesia, artinya benda yang tidak padat dan tidak cair.
Dalam omongan orang Amerika, ini kependekan dari Gasoline = bensin.
Dalam omongan orang Jawa, ini kependekan dari Lengo Gas = minyak tanah.
Iya Han, ada banyak yang sama tapi ada juga yang beda. Menarik bukan?
Mas Affan, terimakasih informasinya. Di Indonesia ada lagi arti satu lagi gas: accelerate (buat di mobil/motor).
Gaskan bung! Hehehe.
gucci outlet, nike air max, tory burch outlet, oakley sunglasses, prada handbags, ugg boots, louis vuitton, polo ralph lauren outlet, louis vuitton, kate spade outlet, prada outlet, cheap oakley sunglasses, louis vuitton outlet, louis vuitton outlet, oakley sunglasses, ray ban sunglasses, tiffany jewelry, replica watches, michael kors outlet, longchamp outlet, louboutin, burberry, burberry outlet online, michael kors, christian louboutin outlet, ray ban sunglasses, oakley sunglasses, replica watches, oakley sunglasses, tiffany and co, nike free, michael kors outlet, ugg boots, louboutin shoes, ugg boots, uggs on sale, longchamp outlet, nike outlet, louis vuitton, polo ralph lauren outlet, longchamp, michael kors outlet, michael kors outlet, louboutin outlet, nike air max, ugg boots, michael kors outlet
hermes, sac longchamp, new balance pas cher, kate spade handbags, north face, ray ban uk, nike blazer, burberry, nike roshe run, nike free, nike free run uk, oakley pas cher, true religion jeans, coach outlet, sac guess, air jordan pas cher, nike air max, true religion jeans, ralph lauren uk, air max, hollister pas cher, vans pas cher, ray ban pas cher, timberland, abercrombie and fitch, michael kors, tn pas cher, nike air max, converse pas cher, louboutin pas cher, michael kors, lacoste pas cher, mulberry, michael kors, air force, coach outlet, hollister, nike roshe, coach factory outlet, true religion jeans, nike air max, coach purses, lululemon, hogan, michael kors, north face, vanessa bruno, ralph lauren pas cher, true religion outlet, longchamp pas cher
herve leger, soccer jerseys, hollister, new balance, p90x workout, soccer shoes, reebok shoes, ferragamo shoes, valentino shoes, chi flat iron, beats by dre, converse, asics running shoes, jimmy choo shoes, ray ban, instyler, north face outlet, north face outlet, mac cosmetics, ralph lauren, ghd, abercrombie and fitch, nike trainers, longchamp, iphone 6 cases, timberland boots, louboutin, gucci, nike air max, bottega veneta, oakley, birkin bag, wedding dresses, converse outlet, celine handbags, lululemon, mont blanc, babyliss, insanity workout, mcm handbags, nike roshe, nfl jerseys, nike huarache, hollister, nike air max, vans, hollister, giuseppe zanotti, baseball bats, vans shoes
louis vuitton, toms shoes, moncler outlet, canada goose outlet, ugg,uggs,uggs canada, hollister, coach outlet, canada goose, moncler, doudoune canada goose, juicy couture outlet, michael kors handbags, sac louis vuitton pas cher, pandora charms, canada goose, swarovski, louis vuitton, louis vuitton, doke gabbana outlet, wedding dresses, pandora jewelry, ugg boots uk, moncler, juicy couture outlet, swarovski crystal, moncler, lancel, moncler, supra shoes, michael kors outlet, replica watches, louis vuitton, pandora jewelry, ugg,ugg australia,ugg italia, moncler, canada goose uk, thomas sabo, pandora charms, michael kors outlet online, ugg pas cher, marc jacobs, canada goose, moncler, montre pas cher, barbour, canada goose outlet, links of london, barbour jackets, karen millen, canada goose, moncler, bottes ugg