Menjadi Proofreader
Sunday, March 02, 2008
Selama tiga bulan ke depan, saya akan bekerja sebagai proofreader untuk suratkabar The Jakarta Post.
Lima hari sepekan, empat jam sehari, mulai jam delapan sampai dua belas malam, saya akan berada di kantor memelototi halaman contoh cetakan—yang disebut juga plot, proof, atau dummy. Saya harus menemukan dan menandai setiap kesalahan yang mungkin terdapat di halaman percobaan itu, supaya diperbaiki sebelum naik cetak.
Salah fakta. Salah ketik. Salah ejaan. Salah paragraf. Salah kalimat. Salah foto. Salah iklan. Pokoknya semua. Jangan. Sampai. Terloloskan.
Ah, ini akan jadi pekerjaan yang menyenangkan. Pertama, saya tak terlalu asing dengan lingkungan kerjanya. Kebetulan pernah magang sebagai reporter di sana akhir tahun lalu.
Kedua, saya cocok dengan jam kerjanya. Jakarta malam hari? Jakarta yang lebih nyaman.
Ketiga, saya sudah akrab betul dengan apa yang harus dikerjakan. Memeriksa kesalahan sudah saya lakukan jauh hari ketika menjadi pemimpin redaksi di sebuah media mahasiswa. Sejak saat itu saya malah kebablasan menjadikannya hobi yang sukar dihentikan sampai sekarang.
Seperti kena kutukan, radar saya selalu berjalan tidak bisa dimatikan. Tekanan darah saya selalu meningkat bila membaca tulisan yang mengandung salah ketik—padahal itu soal sepele seperti pavorit atau mahfum. Namun anehnya, meski selalu sebal, ada bagian dari diri saya yang merasa senang sebab itu berarti jadi ada bahan menulis blog :P
Alasan keempat? Saya jadi bisa berbuat lebih. Kalau sebelumnya lewat blog saya hanya mampu memperlihatkan kesalahan (dengan harapan semoga diperhatikan dan diperbaiki), sekarang saya punya kesempatan mencegah kesalahan itu muncul ke permukaan! Mungkin ini lebih bermanfaat bagi masyarakat.
Alasan kelima, tentu karena saya mendapat bayaran. Dan ini sedikit bikin canggung. Bingung juga kan kalau ditanya orang “kamu dibayar untuk mengerjakan apa?”. Yang terpikirkan sekarang sih jawabannya seperti ini:
“Saya dibayar untuk mencari-cari kesalahan.”
Lima hari sepekan, empat jam sehari, mulai jam delapan sampai dua belas malam, saya akan berada di kantor memelototi halaman contoh cetakan—yang disebut juga plot, proof, atau dummy. Saya harus menemukan dan menandai setiap kesalahan yang mungkin terdapat di halaman percobaan itu, supaya diperbaiki sebelum naik cetak.
Salah fakta. Salah ketik. Salah ejaan. Salah paragraf. Salah kalimat. Salah foto. Salah iklan. Pokoknya semua. Jangan. Sampai. Terloloskan.
Ah, ini akan jadi pekerjaan yang menyenangkan. Pertama, saya tak terlalu asing dengan lingkungan kerjanya. Kebetulan pernah magang sebagai reporter di sana akhir tahun lalu.
Kedua, saya cocok dengan jam kerjanya. Jakarta malam hari? Jakarta yang lebih nyaman.
Ketiga, saya sudah akrab betul dengan apa yang harus dikerjakan. Memeriksa kesalahan sudah saya lakukan jauh hari ketika menjadi pemimpin redaksi di sebuah media mahasiswa. Sejak saat itu saya malah kebablasan menjadikannya hobi yang sukar dihentikan sampai sekarang.
Seperti kena kutukan, radar saya selalu berjalan tidak bisa dimatikan. Tekanan darah saya selalu meningkat bila membaca tulisan yang mengandung salah ketik—padahal itu soal sepele seperti pavorit atau mahfum. Namun anehnya, meski selalu sebal, ada bagian dari diri saya yang merasa senang sebab itu berarti jadi ada bahan menulis blog :P
Alasan keempat? Saya jadi bisa berbuat lebih. Kalau sebelumnya lewat blog saya hanya mampu memperlihatkan kesalahan (dengan harapan semoga diperhatikan dan diperbaiki), sekarang saya punya kesempatan mencegah kesalahan itu muncul ke permukaan! Mungkin ini lebih bermanfaat bagi masyarakat.
Alasan kelima, tentu karena saya mendapat bayaran. Dan ini sedikit bikin canggung. Bingung juga kan kalau ditanya orang “kamu dibayar untuk mengerjakan apa?”. Yang terpikirkan sekarang sih jawabannya seperti ini:
“Saya dibayar untuk mencari-cari kesalahan.”
38 Komentar:
"Jadi proofreader?"
"Apa? Provider?"
Hehehe.
Anw, untung Bandung-Jakarta gak jauh-jauh amat.
pekerjaan yang menyenangkan dengan beban dan tanggung jawab yng tinggi. tapi bagus si, daripada ngedumel nggak penting, lebih baik melakukan sesuatu yang nyata...gut lak..
selamat ya, semoga betah! hahaha
btw, mana comment-disabled postsnya, ha? gw dan pembaca2 lain pasti menunggu.. :D
mr proofreader,
rrr.. I found a quite exasperating mistake in your writing, about this 'proofreading stuff'.
u wrote, "Jangan. Sampai. Terloloskan."
rr.. pardon me, but the two full-stop mark, are not supposed to be there. don't u think so? :D
*skor=dua:satu.. hihihi..
selamat, selamat..
akhirnya hobi menjadi pekerjaan ya.
to work is to learn, earn and contribute...
(plus to find out uncorrect stuff?:p)
hampir saja saya bakal melakukan pekerjaan yang sebidang dengan kamu :)
saya bisa membayangkan menyenangkannya pekerjaan yang memang disukai ....
good work!
Iya Bat, yang bikin Cipularang semoga masuk surga ya.
Ngedumel nggak penting? Jangan gitu dong Senja.. Hehehe. Terimakasih :)
Upi, sabar. Pembaca lain? Kayanya cuma lo seorang deh.
Arif: Sudah lihat koran mana yang menulis "pavorit"? Apa sudah diklik? :P
Btw, dua titik itu sengaja memang. Biar kesannya penuh penekanan, gitu.
Terimakasih Trian. Terimakasih Sandy.
eh maksudnya yg ngedumel nggak penting itu yang cuma ngritik doank, beda ma lu yang langsung beraksi dengan menyeleksi kesalahan...koment pertama gw ambigu...maap, n gut lak
-cewektulen-
@senja : halah si Senja cerewet disini ... mending buat blog yg rencana maren, Nja.. tak bantuin ..
framing media ..WOW...
Gudlak Krammm....
wah, kerjanya berat. tapi kayake enak. ha2....
What a perfect job for a guy like u! Hahaha.. Congrats,kram! ;D
belum juga seminggu dibandung dah teripisah jarak lagi :-"
Sawung: KAN ADA CIPULARANG :)
Thanks, Ratie. Indeed, it's a great job, Harris :P
Senja mau bikin blog tentang Media Framing? Woow.
Eh ada yang terlewat: Terimakasih, Jal!
hah? ternyata iya! ya udah deh kram, dua sama. hihi..
setahuku, bentuk penekanan dalam narasi tidak terputus penuh. seharusnya tertulis: "jangan.. sampai.. terlewatkan!"
unless, u write a poem yang memiliki asas ngeles: lisentia poetica. :D
Ikram...bekerja sesuai hobi sangat menyenangkan, jarang orang mendapatkan pilihan seperti ini.
Awalnya memeriksa ketikan atau kata yang salah, suatu ketika Ikram akan menjadi editor yang handal. Saya pernah diskusi dengan si sulung, (hal biasa setiap kali membaca sebuah buku)....ada beberapa buku yang bagus, namun sebenarnya bisa lebih bagus jika sang editor lebih berani melakukan editing.
Btw, ternyata blog ini masih jalan ya? Saya pikir udah pindahan ke rumah baru.
Hoho.
Selamat berkarya.
Semoga gak nemu kesalahan di TJP.
Kalo iya, berarti Ikram udah pensiun dari hobinya.
Haha.
*Nge junk :)
selamat ya!!!
semoga pekerjaannya lancar dan sukses selalu!!!
btw proofreader itu apa ya? :D
Saya butuh proofreader ni, buat blog saya yang kacau.
Sumpah. Saya baru dengar istilah ini. Di kantor sebutannya editor. Sama nggak ?
Ho ho ho...
Selamat bertugas pak 'ahli kritik'...
Terimakasih semuanya :D
Manda, setahu saya, profesi ini disebut juga "korektor". Kalau "editor" sih sudah setingkat bos-bos hohohoh.
Ridho: proofreader itu pembaca final sebuah contoh tulisan, sebelum naik cetak.
Bu Enny: masih jalan dong. Saya punya dua "rumah" skrg :P
yes, ikram udah bisa cari duit
arus dari siapa subsidi siapa tampaknya akan segera berbalik arah
mas ikram salam kenal.. sy mitha..
baca blognya karena iseng ngeliat blog temen..
boleh sy link blog mas ikram di blog saya?
trima kasih sebelumnya..
Congrats !! semoga sukses :)
btw, orang yang kerjanya nyari kesalahan bisa salah ngga ya ^^
Terimakasih Fatah. Bisa lah, bisa banget malah. Proofreader juga manusia :)
Halo Aliya. Salam kenal juga...
Arus subsidi bukannya "irreversible", Ndre?
Ayo Kopdar lagi! hehehe..
pekerjaan mencari kesalahan? asik banget, hohoho..
btw met lamet.. maaf jarang main ke sini :)
selamat. traktir ya :)
congrats ya kram.
cari2 kesalahan aja dibayar lho...canggih!
btw,kapan traktirannya?
Selamat bro! Ini langkah penting untuk menjadi editor andal.
Halah!
salah satu hal yang paling bikin bahagia adalah mengerjakan hal yang kita sukai dan dibayar. caiyoo kram. aku ikut senang :)
Hoho..lebih baik telat daripada terlambat..congrats on your new job!
uhm kalo diliat dari deskripsi job loe..itu..uh.. kayaknya menggambarkan bahwa elo, seorang ikram putra amat.sangat.teramat cocok BANGET jadi.............
Evaluator skripsi!
Hhohohoho piss ah!
kekekekek..jangan2 kamu dapet job ini karena "kejailan" blogmu yg suka ngoreksi kesalahan orang:P btw selamat juga yaahhh?!!
kram,
i love your blog. Gue suka tulisan lo. Menyenangkan. Meski diksinya sangat terpilih namun kemasannya fun. it was fun to read your blog. mean it.
Grats. :)
haha gw ga kemakan istilahlo!
yg bener tuh:
"mengecek kesalahan" ;P
-r
hermes, sac longchamp, new balance pas cher, kate spade handbags, north face, ray ban uk, nike blazer, burberry, nike roshe run, nike free, nike free run uk, oakley pas cher, true religion jeans, coach outlet, sac guess, air jordan pas cher, nike air max, true religion jeans, ralph lauren uk, air max, hollister pas cher, vans pas cher, ray ban pas cher, timberland, abercrombie and fitch, michael kors, tn pas cher, nike air max, converse pas cher, louboutin pas cher, michael kors, lacoste pas cher, mulberry, michael kors, air force, coach outlet, hollister, nike roshe, coach factory outlet, true religion jeans, nike air max, coach purses, lululemon, hogan, michael kors, north face, vanessa bruno, ralph lauren pas cher, true religion outlet, longchamp pas cher