Satu mil berapa kilometer?

Ini sekedar koreksi singkat buat tulisan Kasijanto Sastrodinomo yang berjudul “Mil, Kilometer, dan Pal” yang terbit di rubrik bahasa Kompas hari ini. Pada alinea kedua tertulis:

Istilah ukuran jarak yang resmi digunakan di seluruh wilayah Indonesia adalah kilometer, disingkat km. Contoh: jarak Tarutung sampai Sipirok di Sumatera Utara adalah 75 kilometer; daerah Pogung Baru berada di Jalan Kaliurang Km 5 Yogyakarta; jarak Sumbawa Besar Km 4 sampai Banggo di Nusa Tenggara Barat adalah 165 kilometer, dan lain-lain. Satu mil setara dengan 1.852 meter.

Kalimat terakhir alinea itu mengandung salah fakta. Harusnya, satu mil setara 1.609,344 meter.

Yang setara 1.852 meter itu satu nautical mile atau mil bahari (bukan mil laut). Tapi pemakaian mil bahari pun agak tidak tepat, sebab tulisan itu mula-mula berangkat dari soal gangguan keamanan di sekitar PT Freeport, Papua.

Kuciwa

Salah satu situs hiburan saya beberapa tahun terakhir ini adalah Reference.com – sebuah situs yang menyediakan terjemahan dari bahasa Inggris ke berbagai bahasa lainnya secara sekaligus. Sebagai contoh, jika kita mengetik “green” maka situs ini akan memunculkan “hijau”, “verde”, “vert”, “groen”, “grøn”, dan sebagainya.

Betapa menyenangkan bukan? Orang bisa melihat beberapa terjemahan sekaligus. Dan melihat kemiripan antara mereka.

(Dalam kasus kata “hijau” ini, misalnya, Bahasa Inggris rupanya berteman rekat dengan Belanda dan Denmark dan Jerman. Sementara itu, Bahasa Spanyol dan Prancis beda-beda tipis)

Oleh karena itu, sore ini saya kuciwa banget lah ketika mampir ke sana mendapati situs ini sudah berubah: Ia sekarang hanya melayani penerjemahan satu-satu. Persis seperti Google Translate!

Nggak ada hebat-hebatnya lagi. Kalau saya mau terjemahan satu-satu, ya saya bisa ke Google Translate langsung. Justru saya ini ke Reference.com pengen mendapatkan terjemahan beberapa bahasa sekaligus.

Kalau begini ceritanya sih, yang cocok bukan “Powered by Google” tapi “Ruined”.

Every vote does count, but not that much

Just when we were about to leave our house for polling station yesterday, my father suddenly dropped his plan. He said he wanted to just stay at home.

To which I replied, "So Mom and I will be the only members of this family voting for JK today?"

To which she replied, "Hey I'm voting for SBY!"

What??

I think I'm so lucky nobody around me gets hurt for freely exercising his/her political right. Yes, every vote does count. But not that much. Chill out.

Suami Aniaya Isteri Karena Pilih SBY
Rabu, 8 Juli 2009 | 20:44 WITA

...... MZ Muttaqien menjelaskan, penganiayaan itu berawal ketika Yusriani menolak permintaan Abubakar untuk memilih pasangan Jusuf Kalla-Wiranto pada saat pemungutan suara. Namun, sang isteri menolak permintaan suaminya karena mengaku ingin memilih untuk pasangan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)-Boediono.

"Kemudian suaminya tiba-tiba naik pitam dengan menganiaya isterinya sendiri dengan cara mencekik, mencakar lehet dan membakar formulir C4 milik istrinya," ujar Muttaqien.