Amrozi cs. ditembak mati

Kami di kantor sudah bersiap-siap pulang ketika stasiun televisi TVOne menayangkan laporan mengenai terpidana terorisme Amrozi cs. yang, menurut sumber mereka, sudah ditembak mati. Kami pun tak jadi pulang tapi berkerubung di depan televisi.

TVOne boleh dikatakan terdepan dalam melaporkan informasi ini -- hebatlah. Tapi ada beberapa hal yang masuk catatan saya selama menonton tayangan itu:

1. Reporter TVOne harus belajar lagi mengeja "jenazah", bukan "zenajah" atau "zenazah". Alasan habisnya-saya-orang-Sunda-sih nggak bisa lagi jadi dalih.
   
2. Mereka juga harus belajar lagi memakai logika dalam laporan langsung, meski saya maklum itu sangat sulit. Tapi bayangkan deh betapa anehnya mendengar kalimat "Saat ini kami sedang menunggu kedatangan Amrozi dalam bentuk jenazah". Maksudnyaaa? Memangnya Amrozi punya berapa bentuk?
   
3. Presenter TVOne harus membaca lagi kapan Bom Bali I meledak: 12 Oktober 2002. Jadi kalimat "Amrozi dieksekusi pada malam yang sama dengan meledaknya Bom Bali" adalah kalimat yang sungguh-sungguh gaib.

Sementara sekian dulu. Selamat malam.