Mengejar Mutu Redaksi
Friday, February 18, 2005
Boulevard ITB sungguh sebuah media yang unik. Ia berisikan mahasiswa, yang datang dan pergi silih berganti. Akibatnya, tak ada aturan yang jelas memberi arahan bagaimana seharusnya Boulevard ITB bersikap dan berbentuk. Ia cair, fleksibel, dan menyesuaikan diri dengan waktu.
Inilah mengapa Boulevard ITB tak sepenuhnya sama, dari waktu ke waktu. Ia pernah mengalami masa dimana tampilan dan penjualan bukanlah sesuatu yang dianggap penting. Maka, ia terbit di atas kertas koran, ukuran besar, huruf-huruf besar dan foto menghiasi halaman muka -- persis suratkabar. Masa itu, yang penting adalah aktualitas berita, ketajaman tulisan, dan kemampuan membentuk opini publik. Tak ada yang peduli tentang tampilan yang ramah, dan tunjangan keuangan organisasi.
Mulai tahun 2000, Boulevard ITB memoles penampilannya. Ia bermetamorfosis: mengerutkan ukurannya, dicetak di HVS ukuran A4. Ada sentuhan estetis di dalamnya. Ada seni. Metamorfosis ini menuai hasil positif -- publik toh tak lagi ingin sebuah media yang bersandarkan kekuatan redaksi semata.
Tetapi, ada sesuatu yang tertinggal. Yakni, kecerdasan keuangan. Boulevard ITB mengandalkan pembiayaan produksi pada sumbangan anggotanya untuk modal awal, saat itu. Nantinya, modal ini akan ditebus dari hasil penjualan. Jangan bicara aspek perusahaan, karena tenaga perusahaan tak mengerti apa yang mesti dikerjakan. Ujungnya, terbitan tak lancar. Setiap mendengar kata terbit, bayangan biaya produksi senantiasa menghantui.
Di periode inilah, saya bergabung dengan Boulevard ITB.
Titik balik kecerdasan dan pengelolaan keuangan yang baik terjadi pada Juli 2004. Pemimpin perusahaan saat itu, Aji GPS, berhasil mengangkat persoalan keuangan menjadi sesuatu yang perlu ditangani. Tak jelas benar apa saja yang dilakukannya, tapi yang saya tahu -- dan rasakan -- kondisi keuangan membaik. Tak ada cerita mingguan SELASAR, yang dibagikan gratis, tak terbit gara-gara tak ada duit. Kalau tak ada berita, justru nyaris pernah.
Perlahan tapi pasti, iklan datang setiap pekan. Konsistensi terbitan terjaga. Iklan datang lagi.
Pada terbitan edisi 50, prestasi itu semakin gemilang. Modal biaya produksi tidak lagi disumbang, tapi berasal dari iklan yang masuk dan kas perusahaan. Boulevard ITB pun berhasil meraup untung. Kondisi ini berulang pada edisi 51. Kali ini, jika tak satu pun tabloid terjual, tetap saja untung. Sebab, uang iklan yang masuk melebihi biaya produksi.
Di periode inilah, kalian bergabung dengan Boulevard ITB.
Namun sayang, lagi-lagi ada yang tertinggal. Kekuatan redaksi, ketajaman berita, kerapihan penyuntingan, kedalaman analisis, seperti terengah-engah kekurangan nafas. Padahal, merekalah suguhan inti Boulevard ITB. Ia kini ibarat restoran yang terkenal, dengan ruangan tertata cantik, tapi makanannya tak punya citarasa lagi.
Mari kita tengok dapur redaksi edisi 50. Di sini, hanya empat orang yang terlibat. Mereka bekerja terburu-buru, tak sempat lagi melaksanakan fact-checking (prosedur wajib dalam jurnalisme). Tak ada rapat redaksi yang intens di sana. Tak ada diskusi yang mempertajam angle. Parahnya, penyuntingan diserahkan pada satu orang -- pemimpin redaksi. Akibatnya jelas, mutu tulisan menurun.
Durasi persiapan yang lebih panjang tak menjamin perbaikan perencanaan redaksi. Di edisi 51, keadaannya tak jauh berbeda. Lebih banyak yang menulis untuk artikel non-liputan ketimbang liputan. Ada kontributor. Padahal dengan tenaga redaksi yang banyak, kehadiran kontributor adalah hal yang tak perlu.
Lima orang penulis pada masing-masing tulisan juga tak membuat perubahan berarti. Tulisannya tak lantas lebih kaya, bernas, atau tajam. Saya jadi bertanya-tanya, berapa besar sih keterlibatan masing-masing nama?
YANG harus kita lakukan sekarang adalah upaya menaikkan mutu redaksi Boulevard ITB. Ia harus kembali menyajikan berita dengan sentuhan jurnalisme yang tinggi.Untuk itu, saya menawarkan sebuah kelas khusus redaksi, bagi yang berminat.
Kamu mau bergabung?
Inilah mengapa Boulevard ITB tak sepenuhnya sama, dari waktu ke waktu. Ia pernah mengalami masa dimana tampilan dan penjualan bukanlah sesuatu yang dianggap penting. Maka, ia terbit di atas kertas koran, ukuran besar, huruf-huruf besar dan foto menghiasi halaman muka -- persis suratkabar. Masa itu, yang penting adalah aktualitas berita, ketajaman tulisan, dan kemampuan membentuk opini publik. Tak ada yang peduli tentang tampilan yang ramah, dan tunjangan keuangan organisasi.
Mulai tahun 2000, Boulevard ITB memoles penampilannya. Ia bermetamorfosis: mengerutkan ukurannya, dicetak di HVS ukuran A4. Ada sentuhan estetis di dalamnya. Ada seni. Metamorfosis ini menuai hasil positif -- publik toh tak lagi ingin sebuah media yang bersandarkan kekuatan redaksi semata.
Tetapi, ada sesuatu yang tertinggal. Yakni, kecerdasan keuangan. Boulevard ITB mengandalkan pembiayaan produksi pada sumbangan anggotanya untuk modal awal, saat itu. Nantinya, modal ini akan ditebus dari hasil penjualan. Jangan bicara aspek perusahaan, karena tenaga perusahaan tak mengerti apa yang mesti dikerjakan. Ujungnya, terbitan tak lancar. Setiap mendengar kata terbit, bayangan biaya produksi senantiasa menghantui.
Di periode inilah, saya bergabung dengan Boulevard ITB.
Titik balik kecerdasan dan pengelolaan keuangan yang baik terjadi pada Juli 2004. Pemimpin perusahaan saat itu, Aji GPS, berhasil mengangkat persoalan keuangan menjadi sesuatu yang perlu ditangani. Tak jelas benar apa saja yang dilakukannya, tapi yang saya tahu -- dan rasakan -- kondisi keuangan membaik. Tak ada cerita mingguan SELASAR, yang dibagikan gratis, tak terbit gara-gara tak ada duit. Kalau tak ada berita, justru nyaris pernah.
Perlahan tapi pasti, iklan datang setiap pekan. Konsistensi terbitan terjaga. Iklan datang lagi.
Pada terbitan edisi 50, prestasi itu semakin gemilang. Modal biaya produksi tidak lagi disumbang, tapi berasal dari iklan yang masuk dan kas perusahaan. Boulevard ITB pun berhasil meraup untung. Kondisi ini berulang pada edisi 51. Kali ini, jika tak satu pun tabloid terjual, tetap saja untung. Sebab, uang iklan yang masuk melebihi biaya produksi.
Di periode inilah, kalian bergabung dengan Boulevard ITB.
Namun sayang, lagi-lagi ada yang tertinggal. Kekuatan redaksi, ketajaman berita, kerapihan penyuntingan, kedalaman analisis, seperti terengah-engah kekurangan nafas. Padahal, merekalah suguhan inti Boulevard ITB. Ia kini ibarat restoran yang terkenal, dengan ruangan tertata cantik, tapi makanannya tak punya citarasa lagi.
Mari kita tengok dapur redaksi edisi 50. Di sini, hanya empat orang yang terlibat. Mereka bekerja terburu-buru, tak sempat lagi melaksanakan fact-checking (prosedur wajib dalam jurnalisme). Tak ada rapat redaksi yang intens di sana. Tak ada diskusi yang mempertajam angle. Parahnya, penyuntingan diserahkan pada satu orang -- pemimpin redaksi. Akibatnya jelas, mutu tulisan menurun.
Durasi persiapan yang lebih panjang tak menjamin perbaikan perencanaan redaksi. Di edisi 51, keadaannya tak jauh berbeda. Lebih banyak yang menulis untuk artikel non-liputan ketimbang liputan. Ada kontributor. Padahal dengan tenaga redaksi yang banyak, kehadiran kontributor adalah hal yang tak perlu.
Lima orang penulis pada masing-masing tulisan juga tak membuat perubahan berarti. Tulisannya tak lantas lebih kaya, bernas, atau tajam. Saya jadi bertanya-tanya, berapa besar sih keterlibatan masing-masing nama?
YANG harus kita lakukan sekarang adalah upaya menaikkan mutu redaksi Boulevard ITB. Ia harus kembali menyajikan berita dengan sentuhan jurnalisme yang tinggi.Untuk itu, saya menawarkan sebuah kelas khusus redaksi, bagi yang berminat.
Kamu mau bergabung?
4 Komentar:
gucci outlet, nike air max, tory burch outlet, oakley sunglasses, prada handbags, ugg boots, louis vuitton, polo ralph lauren outlet, louis vuitton, kate spade outlet, prada outlet, cheap oakley sunglasses, louis vuitton outlet, louis vuitton outlet, oakley sunglasses, ray ban sunglasses, tiffany jewelry, replica watches, michael kors outlet, longchamp outlet, louboutin, burberry, burberry outlet online, michael kors, christian louboutin outlet, ray ban sunglasses, oakley sunglasses, replica watches, oakley sunglasses, tiffany and co, nike free, michael kors outlet, ugg boots, louboutin shoes, ugg boots, uggs on sale, longchamp outlet, nike outlet, louis vuitton, polo ralph lauren outlet, longchamp, michael kors outlet, michael kors outlet, louboutin outlet, nike air max, ugg boots, michael kors outlet
hermes, sac longchamp, new balance pas cher, kate spade handbags, north face, ray ban uk, nike blazer, burberry, nike roshe run, nike free, nike free run uk, oakley pas cher, true religion jeans, coach outlet, sac guess, air jordan pas cher, nike air max, true religion jeans, ralph lauren uk, air max, hollister pas cher, vans pas cher, ray ban pas cher, timberland, abercrombie and fitch, michael kors, tn pas cher, nike air max, converse pas cher, louboutin pas cher, michael kors, lacoste pas cher, mulberry, michael kors, air force, coach outlet, hollister, nike roshe, coach factory outlet, true religion jeans, nike air max, coach purses, lululemon, hogan, michael kors, north face, vanessa bruno, ralph lauren pas cher, true religion outlet, longchamp pas cher
louis vuitton, toms shoes, moncler outlet, canada goose outlet, ugg,uggs,uggs canada, hollister, coach outlet, canada goose, moncler, doudoune canada goose, juicy couture outlet, michael kors handbags, sac louis vuitton pas cher, pandora charms, canada goose, swarovski, louis vuitton, louis vuitton, doke gabbana outlet, wedding dresses, pandora jewelry, ugg boots uk, moncler, juicy couture outlet, swarovski crystal, moncler, lancel, moncler, supra shoes, michael kors outlet, replica watches, louis vuitton, pandora jewelry, ugg,ugg australia,ugg italia, moncler, canada goose uk, thomas sabo, pandora charms, michael kors outlet online, ugg pas cher, marc jacobs, canada goose, moncler, montre pas cher, barbour, canada goose outlet, links of london, barbour jackets, karen millen, canada goose, moncler, bottes ugg
babyliss flat iron
ugg boots on sale
discount oakley sunglasses
oakley,occhiali oakley,oakley italia,oakley occhiali,oakley sunglasses
supra shoes
cheap ugg boots
designer handbags,handbags outlet,cheap handbags,purses and handbags,wholesale handbags,designer bags,bags outlet,handbags wholesale,cheap purses,discount handbags,handbags sale,wholesale purses,handbags and purses,designer purses
louis vuitton bags
ralph lauren outlet
hermes outlet
valentino outlet
ray ban outlet
pandora outlet
ferragamo shoes
tiffany and co
oakley canada
woolrich outlet store
canada goose outlet
coach outlet store
cheap wedding dresses