Loyalitas mungkin diserap dari loyaliteit
Saturday, October 03, 2009
Dalam tulisan “Royaltas dan loyaltas”, saya mengatakan bahwa kata loyalitas adalah contoh betapa sembarangannya kita memperlakukan kata asing. Saya meminta maaf atas kepongahan saya waktu itu.
Dengan asumsi bahwa loyalitas diserap dari Bahasa Inggris loyalty, saya menuntut supaya kata itu diperlakukan sama seperti kata-kata yang berakhiran –ty yang lain: –ty diganti jadi –tas. Maka itu jadinya loyaltas, tidak pakai “i” yang nyempil. Pongah sekali bukan?
Saya rupanya telah melewatkan fakta penting bahwa Bahasa Inggris bukanlah satu-satunya bahasa asing sumber serapan. Masih banyak bahasa lain seperti Bahasa Arab, Perancis, Portugis, dan Belanda.
Dan itulah yang terjadi. Kita mungkin saja menyerap loyalitas dari Bahasa Belanda loyaliteit.
Kwaliteit » kwalitas
Rivaliteit » rivalitas
Loyaliteit » loyalitas
(Catatan: kwalitas sekarang sudah jadi kualitas sebab mengacu ke Inggris, quality)
Sekali lagi saya minta maaf. Harap maklum ya, saya kan cuma seorang penganggur yang sok-sok jadi pengamat bahasa padahal nggak pernah kuliah linguistik :P
PS: Terimakasih kepada Rinda yang telah mengingatkan.
OOT: Saya sekarang ikutan Twitter loh hehe.
Alamatnya: http://twitter.com/kramput
Dengan asumsi bahwa loyalitas diserap dari Bahasa Inggris loyalty, saya menuntut supaya kata itu diperlakukan sama seperti kata-kata yang berakhiran –ty yang lain: –ty diganti jadi –tas. Maka itu jadinya loyaltas, tidak pakai “i” yang nyempil. Pongah sekali bukan?
Saya rupanya telah melewatkan fakta penting bahwa Bahasa Inggris bukanlah satu-satunya bahasa asing sumber serapan. Masih banyak bahasa lain seperti Bahasa Arab, Perancis, Portugis, dan Belanda.
Dan itulah yang terjadi. Kita mungkin saja menyerap loyalitas dari Bahasa Belanda loyaliteit.
Kwaliteit » kwalitas
Rivaliteit » rivalitas
Loyaliteit » loyalitas
(Catatan: kwalitas sekarang sudah jadi kualitas sebab mengacu ke Inggris, quality)
Sekali lagi saya minta maaf. Harap maklum ya, saya kan cuma seorang penganggur yang sok-sok jadi pengamat bahasa padahal nggak pernah kuliah linguistik :P
PS: Terimakasih kepada Rinda yang telah mengingatkan.
OOT: Saya sekarang ikutan Twitter loh hehe.
Alamatnya: http://twitter.com/kramput