Commitment is about doing whatever it takes.—Anonymous

Kenapa Jadi Departemen Kehakiman?

Friday, January 26, 2007

Senang rasanya membaca Kompas hari ini. Lokasi kotak hitam pesawat AdamAir ditemukan. Benar kan, kalau mencari sesuatu itu memang mesti pelan-pelan. Jangan terburu-buru. Nanti malah nggak ketemu. Percaya deh, ini pendapat dari seseorang yang hampir setiap pagi kehilangan kacamatanya.

Hatta Radjasa juga menyenangkan. Sepertinya dia belajar juga supaya tidak terburu-buru mengeluarkan pernyataan. Dia baru berani bilang "ketemu" setelah berbicara langsung dengan Duta Besar Lynn Pascoe. Padahal informasi itu sudah didapatnya dari anggota kita yang ikut di kapal Amerika itu. Sip deh.

Tapi kesenangan saya agak berkurang nih setelah membaca paragraf ini:
Presiden kemudian memberikan contoh, jika sebuah kapal motor (KM)--tanpa menyebut KM Senopati Nusantara, yang mengalami kecelakaan akhir tahun lalu-- tidak laik untuk mengarungi samudra yang luas dengan jarak tempuh yang panjang, tetapi kemudian diberikan izin--katakalan oleh Departemen Perhubungan, maka dalam hal ini Departemen Kehakiman jelas salah. Siapa yang memberikan izin, pemerintah akan memberikan sanksi.
Kalau memang SBY tidak menyebut merek, kenapa si wartawan mesti menambahinya? SBY pasti punya alasan kenapa dia tidak menyebut merek: karena masalah keselamatan angkutan semestinya jadi perhatian semua pengusaha angkutan -- bukan mereka yang kebetulan mengalami kecelakaan saja.Kemudian, "katakalan" itu apa? Slaah kteik?

Kemudian lagi, kalau izin berlayar diberikan oleh Departemen Perhubungan (untuk kapal yang tidak layak) kenapa jadi Departemen Kehakiman yang jelas salah? Sekarang budaya cari kambing hitam jadi di awal dan terang-terangan begini?

Hhhhh, Nokia Sony-Ericsson Samsung Motorola.......

Hampir Jadi Presiden KM

Wednesday, January 24, 2007

”Halo, Mas Ikram?”

”Ya betul.”

”Saya Riri, dari majalahnya STAN. Jadi gini Mas, untuk terbitan mendatang kami itu mewawancarai orang-orang untuk dimintai pendapatnya tentang STAN... Salah satunya Mas Ikram ini..”

”Waah saya diwawancara?” *girang*

”Iya. Tapi sebelumnya... Mas Ikram ini presma kan?”

”Heh? Siapa yang bilang?”

”Ini kita dapetnya dari Mas Trian”

”Wahh salah tuh. Saya dulu memang sempat aktif di persma. Bukan presma.”

”Oh gitu ya. Kalau gitu presma-nya siapa dong?”

”Ya nanti saya sms ke Riri deh.”

Trian, kau yang memulai. Kau yang mengakhiri.

”Trian, minta nomernya Dwi presiden KM dong.”

”**********. Wah sory, tadi gw dtelp dan ngasih tau kmu, aktivis persma itb :D”

------
Untung saja, meski lagi girang gara-gara mau diwawancara, saya masih dengar jelas dia bilang presma, bukan persma. Persma itu pers mahasiswa, sedangkan presma itu presiden mahasiswa. Gila, hampir aja jadi Presiden KM nih, di majalahnya anak STAN! :P

Air Mata

Monday, January 15, 2007

Dan setiap dia menangis
Ada padaku yang teriris

tentang saya

tulisan sebelumnya

arsip

IkramPutra©2010 | thanks for stopping by